Fenomena Pinjol dan Judi Online: Gagalnya Revolusi Mental?
Ibrahim Guntur Nuary. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--
BACA JUGA:Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Terbilang Sukses?
Sudah dibahas dari dahulu kala, segala macam bentuk judi sudah pasti akan membuat candu.
Entah itu judi dalam bentuk offline atau dalam bentuk online.
Orang yang turut serta dalam judi online akan merasa mendapatkan keberuntungan suatu hari yang tidak tahu kapan, sementara tiap lembar rupiah atau uang yang didepokan setiap hari terus meningkat, yang mungkin kalau di tabung bisa dibelikan barang yang bermanfaat.
Lalu timbul pertanyaan, bagaimana revolusi mental melihat fenomena ini, masih adakah peran revolusi mental untuk mencegah pinjol dan judi online.
Mari kita ulas bersama.
BACA JUGA:Naik Turunnya Keuangan Syariah: Refleksi Ketidaksempurnaan
Pudarnya Revolusi Mental
Revolusi mental bisa menjadi dasar dalam kehidupan sehari-hari, karena pada nilai revolusi mental itu sendiri adalah mengubah pola pikir menjadi humanis dan arif.
Memang sangat sulit untuk menerapkan hal baik, tapi harus diupayakan begitu keras, apalagi berkaitan dengan pinjol dan judi online yang akan berdampak negatif kepada diri sendiri.
Banyak sekali orang yang nekat untuk mendapatkan uang dengan pinjol atau mencuri untuk judi online.
BACA JUGA:Disrupsi BSI
Bahkan banyak sekali orang yang bunuh diri karena kalah judi online dan pinjol tidak kunjung dibayarkan, sehingga gelap mata dan bunuh diri.
Sungguh ironis sekali fenomena yang semakin menjamur dan tidak kunjung ada solusi yang terbaik.
Penanganan pinjol dan judi online sebenarnya bisa ditanggulangi dari diri sendiri, jika ada solusinya pun tapi tidak ada pergerakan yang berarti dari pelaku untuk berhenti maka akan menjadi sia-sia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: