Peran Guru PAI Bekali Siswa Terhadap Sekolah Pada Nilai Ujian Praktek Agama

Peran Guru PAI Bekali Siswa Terhadap Sekolah Pada Nilai Ujian Praktek Agama

Supriadi SPdI MPd,Gr --

 

Oleh: Supriadi SPdI MPd,Gr  

Menanamkan bekal nilai-nilai agama Islam terhadap siswa akhir (kelas VI, IX, XII) setidaknya Ujian Praktek PAI menjadi program prioritas sebuah lembaga terhadap siswa didik agar lebih unggul terhadap moralitas agama, ibadah, akhlak dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Setelah tamat / menjadi alumni terhadap sebuah jenjang lembaga pendidikan.

Islam adalah agama yang mendidik umatnya untuk berlaku hidup sesuai dengan keridaan dan aturan Allah Swt. Melalui perantara baginda Nabi Muhammad SAW, umat islam diajarkan tentang kegungan dan tanda kekuasaan Allah Swt yang terhampar diseluruh alam semesta. 

Islam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Didalam kitab suci Al-Qur'an bisa ditemukan tentang seruan agar seluruh manusia

mau berpikir dan mengolah kemampuan akalnya. 

Islam juga bisa disebut sebagai agama pendidikan. karena ajaran yang terkandung di dalamnya akan mengantarkan dan menuntun manusia untuk beranjak dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.

Pengeritan Pendidikan Agama Islam: Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002).

Sesuai dengan Permendiknas tahun 2010 pasal 1 yang menyatakan bahwa kegiatan penilaian dalam bentuk ujian tulis dan atau praktek dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian standar kompetensi lulusan pada semua mata pelajaran.

Tak terkecuali dalam hal ini adalah mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Karena Ujian praktek PAI merupakan salah satu aspek penting penilaian pada salah satu rangkaian ujian yang harus mereka lalui sebelum mereka lulus dari sekolah.

Hal ini menjadi penting karena siswa dapat dilihat, diamati dan dievaluasi sejauh mana telah tercapainya standar kompetensi yang dicapai dalam jenjang sekolah tingkat Sekolah baik tingkat Dasar, Mengenah, dan Atas. Pendidikan agama merupakan mata pelajaran yang tidak hanya berorientasi pada kemampuan kognitif atau pengetahuan saja., akan tetapi ranah afektif atau sikap dan psikomotorik / keterampilan praktis justru lebih penting lagi.

Sebab agama bersikap aplikatif atau penerapan sebagaimana ketentuan dalam al-quran tidak pantas kita hanya bisa berkata sementara perilaku atau perbuatan tidak pernah kita lakukan.

Dasar argumentasi inilah yang jadi bahan pemikiran bahwa ujian praktek agama harus dilakukan dan menjadi sangat penting.

Ujian praktek dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: 

  1. Mengukur daya serap siswa dalam aspek psikomotor. Sejauh mana daya serap terhadap materi yang disampaikan oleh siswa dilihat dari sisi praktek atau psikomotor peserta didik.
  2. Mengukur Ketercapaian kompetensi pembelajaran. Apakah kompetensi pembelajaran yang ditetapkan di awal sebelum kegiatan pembelajaran dapat tercapai atau belum tercapai.
  3. Mengukur Keberhasilan guru dalam menerapkan metode belajar praktek. Apakah metode mengajar yang dipakai guru dalam pembelajaran praktik cukup efektif memudahkan siswa belajar ataukah belum efektif. Tentunya hasil dari ujian praktek dapat memberikan gambaran berhasil atau tidaknya metode yang digunakan itu.
  4. Mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil belajar siswa dalam bentuk nilai yang kemudian disampaikan kepada orangtua siswa dalam bentuk raport pendidikan.

Adapun beberapa aspek yang diinilai biasanya:

1. Ujian Praktek Berwudlu. Aspek yang dinilai biasanya adalah doa/niat berwudlu, urutan basuhan dalam berwudlu, doa setelah wudlu

2. Ujian praktek sholat. Aspek yang dinilai biasanya adalah doa/niat solat, bacaan solat, gerakan solat, adab berpakaian

3. Ujian Praktek membaca Al-Qur'an. Aspek penilaiannya meliputi kelancaran, tajwid, makhroj, dan adab membaca al-Qur'an

4. Ujian Praktek Adzan dan Iqamah. Aspek penilaian meliputi runtutan adzan/iqamah, fashohah, dan adab

5. Ujian Praktek menulis al-Qur'an. Aspek penilaian meliputi kerapian tulisan, ketepatan tanda baca, keindahan tulisan. 

6. Ujian Praktek hafalan surat-surat pendek al-Qur'an. Aspek yang dinilai meliputi kelancaran hafalan,banyaknya hafalan, fasohah

7. Ujian Praktek hafalan Do'a Selamat, Do'a Qunut Aspek yang dinilai meliputi kelancaran hafalan,banyaknya hafalan, fasohah

Dengan diadakannya Ujian Praktek PAI ini tujuannya yaitu untuk mengukur kemampuan siswa yang kaitannya dengan kemampuan atau keterampilan menghafalkan dzikir dan doa setelah sholat itu yang pertama.

Lalu yang keduanya yaitu untuk kemampuan praktik ibadah, tentunya ibadah yang wajib yang memang harus dikuasai setiap individu.

Sedangkan, untuk penilaian materi uji praktek Ibadah Shalat Wajib untuk mengukur kemampuan ibadah ritual pribadi sehari-hari.(*)

 

 

 

 

.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: