Ramadan: Bulan Peredam Tutur

Ramadan: Bulan Peredam Tutur

Ibrahim Guntur Nuary. Foto : DOK FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--

Rasanya dijaman sekarang banyak bergesernya, tetap masuk melalui telinga tapi tidak diterjemahkan oleh otak, malah masuk ke relung hati yang menciptakan orang mudah baper dengan hal yang orang katakan.

Baper memang mesti dihindari, apalagi di bulan suci ini, redam tutur dengan irit bicara sehingga tidak menciptakan baper yang begitu menyesakkan dada.

Walaupun memang tidak semua orang akan mudah baper, tapi mayoritas negara yang terkenal dengan kode +62 ini gampang baperan.

Retorika di Bulan Puasa

Istilah retorika mungkin menggema karena adanya Rocky Gerung yang menjadikan seni tutur menjadi lebih indah dengan mengalahkan atau memotong argumen lawan bicaranya.

Tentu, ini menjadi suatu yang baik jika dalam forum debat, lain hal dalam konteks bulan puasa.

Retorika perlu adanya kejelian dalam membahas suatu topik, orang yang memahami retorika berbahasa, sudah pasti dapat dikatakan mumpuni untuk merangkai kalimat menjadi kalimat yang menyenangkan dan bisa diterima oleh orang banyak.

Bahkan sesekali berpuitis ria pun tidak masalah ketika bertutur, agar lebih terasa lagi keindahan dari setiap diksi yang terselip.

Namun, banyak bicara ketika dalam situasi yang tidak diharuskan untuk tidak berbicara banyak, akan menjadi boomerang nantinya. Maka dari itu perlu melihat sikon (situasi dan kondisi) ketika memang benar-benar harus bertutur.

Jangan sampai memalukan diri sendiri di hadapan orang banyak.

Kata akrab biasanya memudahkan seseorang untuk berbicara dan bahkan mendominasi pembicaraan.

Biasanya pembicaraan akan mengalir begitu saja dan pasti akan ada banyak pembicaraan atau topik baru yang akan dibahas.

Melatih retorika bisa dilakukan di bulan puasa dengan berbicara dengan diksi yang romantis, agar setiap tutur kata yang keluar dari lidah melalui perantara mulut akan mengandung pahala.

Sebagai sajian penutup, bertutur harus dijaga dalam konteks apapun, termasuk ketika sedang berpuasa.

Lebih baik irit bicara daripada harus mengeluarkan kata-kata yang tidak baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: