Seni Bawah Air yang Menghidupkan Mimpi. Menyelami Dunia Aquascape dari Pemula hingga Profesional

ENIMEKSPRES.CO.ID----Aquascape adalah seni mengatur tanaman air, batu, kayu, dan benda lainnya dalam sebuah akuarium untuk menciptakan pemandangan bawah air yang estetis dan alami.

 Tujuan dari aquascaping bukan hanya untuk menciptakan habitat yang sehat dan berkelanjutan untuk ikan dan organisme akuatik lainnya.

Tetapi Aquascape  juga untuk menciptakan sebuah komposisi visual yang menarik dan harmonis yang meniru pemandangan alam seperti hutan, padang rumput, atau bahkan pegunungan di bawah air.

Dalam aquascape, penekanan diberikan pada layout, komposisi, dan keseimbangan visual, dengan menggunakan prinsip-prinsip desain seperti proporsi, kesatuan, dan kontras.

BACA JUGA:PT SBS Targetkan Segera IPO di Bursa Efek Indonesia

Aquascaping membutuhkan pengetahuan tentang tanaman air, sistem pencahayaan, CO2, nutrisi tanaman, dan ekosistem akuarium secara umum untuk memastikan bahwa tanaman dan hewan dapat hidup dalam kondisi yang sehat dan berkelanjutan.

Sejarah Penemu Aquascape

Aquascape sebagai seni merancang akuarium bawah air mulai populer berkat Takashi Amano dari Jepang pada akhir abad ke-20.

Amano dianggap sebagai pelopor dalam seni aquascaping modern dengan memperkenalkan konsep "Nature Aquarium" pada awal tahun 1990-an.

BACA JUGA:Rahasia di Balik Cita Rasa Unik Kopi Semendo Muara Enim: Warisan, Budidaya, dan Peluang Ekonomi

Ia terinspirasi oleh keindahan alam dan filosofi Zen, menggabungkan kedua elemen tersebut dalam menciptakan aquascape yang meniru pemandangan alam.

Amano memanfaatkan tanaman air, batu, kayu apung, dan unsur lain untuk menciptakan ekosistem mini yang tidak hanya estetis tetapi juga berfungsi sebagai habitat yang sehat untuk ikan dan invertebrata.

 Prinsip-Prinsip Utama dalam Aquascape

1.Keseimbangan dan Proporsi: Menciptakan komposisi yang seimbang dengan memperhatikan ukuran dan penempatan elemen-elemen dalam akuarium.

Sumber: