Palembang Meraih Juara Dunia Kota Polusi Udara, Ini Penyebabnya
Penampakan Jembatan Ampera yang Hilang Karena Tertutup Kabut Asap. FOTO : Istimewa--
Oleh karena itu, kota juara dunia tidak menutup kemungkinan untuk melewati wilayah lokal yang tidak termasuk dalam kategori kota besar.
Seiring dengan berakhirnya musim hujan di Indonesia bagian selatan khatulistiwa, kebakaran di berbagai wilayah semakin banyak membakar hutan, lahan, dan puncak gunung.
BACA JUGA:Sekda Riswandar Ingatkan Polusi Kendaraan Bahayakan Nyawa
BACA JUGA:Atasi Polusi Udara dengan Bersepeda
Salah satu yang paling terkena dampak kekeringan adalah Sumatera Selatan.
Berdasarkan data BRIN dan BMKG, wilayah Sumatera memiliki cakupan wilayah tertinggi.
Pada Senin 2 Oktober 2023 terdeteksi 23 titik panas dengan tingkat keyakinan tinggi (merah), dan hanya Kalimantan (78) yang menang.
“Asap terpantau di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah,” demikian rilis BMKG berupa gambar asap wilayah Indonesia pada pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:Cuma 2 Daerah Terjauh di Sumsel Ini yang Tersedia Transportasi Udara
Akibat penyebaran asap ini, warga mengeluhkan gangguan pernapasan.
“Awalnya batuk biasa, tenggorokan kering, lalu suara dan nafas berat seperti [gejala] Covid, tapi indera perasa tidak terpengaruh,” kata salah seorang warga Palembang, Wahyu.
"Iya kayak kabut. Tapi lain halnya kalau kabut, kalau ada aspirasi di hidung, beda," sambungnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun meminta Gubernur Sumsel Agus Fatoni bertindak dengan memprioritaskan penyelesaian permasalahan karhutla.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Udara dan Jaga Lingkungan, PT SBS Tanam 200 Pohon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: