Bagi yang Berkurban Dilarang Potong Kuku dan Bercukur! Ini Penjelasannya

Bagi yang Berkurban Dilarang Potong Kuku dan Bercukur! Ini Penjelasannya

Larangan potong rambut dan bercukur bagi yang hendak berkurban. FOTO : NET--

BACA JUGA:Model, Makanan Khas Palembang yang Berkuah, Begini Cara Membuatnya

UAH juga telah menekankan bahwa larangan dalam hadits tersebut ditujukan kepada orang yang akan berkurban, bukan kepada hewan yang akan kita kurbankan.

‘Sering keliru disini, dari semua kalimatnya hadits ini jelas menunjukkan bahwa yang dimaksud larangan ini berlaku pada orang bukan pada hewannya,’ tegas UAH.

UAH mengatakan bahwa kesalahan terjemah ini akan menjadi fatal, karena menyebar ke seluruh masyarakat.

Sementara yang tertuang di dalam hadits tersebut secara jelas tertuju pada orang, menurut UAH.

BACA JUGA:Mengenal EDR, Alat Perekam yang Tertanam di Kendaraan Daihatsu

BACA JUGA:Cari Hotel di Simpang 5 Semarang, Grand Arkenso Park View Bisa Jadi Pilihan

‘Nah, sering kali ada kekeliruan yang menyebar di masyarakat yang mengartikan memotong kuku dan memotong bulu hewan kurbannya. Hal ini akan menjadi sangat fatal.’ Kata UAH.

Sementara itu KH Ali Mustafa Yaqub yang merupakan ulama besar asal Indonesia ini juga sempat menjelaskan tentang hukum memotong kuku dan bercukur sebelum Idul Adha.

Menurutnya, sangat jelas larang ini ditujukan untuk hewan kurbannya, bukan untuk para Muslimnya.

Menurut pendapat KH Ali Mustafa Yaqub yang tercantum dalam kitab karyanya berjudul At-Turuqus Shahihah fi Fahmis Sunnatin Nabawiyah, berdasarkan hadits berikut ini :

BACA JUGA:Cuma Ada Dua Cabang di Palembang, Ini Model Lemak dengan Kuah Kaldu Udang Satang

BACA JUGA:Tiga Kecamatan Paling Ramai di Kabupaten Muba, Bisa Tebak Kecamatan Apa?

ما عمل آدمي من عمل يوم النحر أحب إلى الله من إهراق الدم، إنه ليأتي يوم القيامة بقرونها وأشعارها وأظلافها. وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع من الأرض فطيبوا بها نفسا

Artinya: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: