Sopir Truk Batu Bara di Muara Enim Ugal-ugalan, Seperti Ini Keresahan Masyarakat
Masyarakat Muara Enim resah sopir truk batu bara ugal-ugalan. Foto : Polres Muara Enim--
"Kita sudah hubungi para transportir untuk tidak melintas, jika tetap ngeyel tanggung sendiri akibatnya, sebab permintaan masyarakat semalam truk batu bara jangan melintas dahulu," tegas Kapolres.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Lingga Amat, Nangwi, mengatakan bahwa sejak keberadaan truk batu bara lebih banyak mudharatnya daripada positifnya.
Bahkan masyarakat yang dirugikan, mulai dari pengguna jalan hingga pemukiman warga yang dilintasinya, seperti macet, kecelakaan lalu lintas, debu, bising, ispa dan sebagainya. Dan yang paling miris hingga sampai merengut korban jiwa.
Untuk itu, mereka meminta mulai saat ini, semua angkutan batu bara yang menggunakan truk jangan lagi melintas di jalan umum selamanya.
"Angkutan batu bara itu wajib melintas di jalan khusus batu bara, itu UU yang mengatur. Jika belum ada jalan khusus batu bara tidak usah beroperasi," tegasnya.
Di tempat terpisah, duka mendalam dialami keluarga Aditya Mahdi Primandani (22) pemuda korban kecelakaan yang ditabrak truk batu bara pada Kamis 8 Juni 2023 malam.
Kecelakaan yang terjadi di Jalinsumteng Baturaja, tepatnya di Dusun IV, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel itu membuat korban meninggal dunia.
Padahal, rencananya korban akan bertunangan dengan sang kekasih pada Minggu 11 Juni 2023 besok.
BACA JUGA:Korban Meninggal Ditabrak Truk Batu Bara di Tanjung Enim, Rencananya Minggu Besok Akan Bertunangan
BACA JUGA:7 Jenis Permainan Tradisional Sumsel Paling Populer di Zamannya
Sementara itu, rumah duka yang berada di Sidomulyo 1 RT 1, Jalan Sentosa, Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, tampak banyak keluarga yang berdatangan melayat.
Supriadi menuturkan bahwa putra keduanya tersebut ketika kejadian baru pulang kerja dari PT Bukit Asam Kreatif (BAK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: