Ternyata Ini Alasan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Batal Operasional Tahun 2022 Lalu

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 seharusnya sudah operasional pada tahun 2022 namun batal karena PLN Belum siap menerima pasokan listrik dari PLTU ini. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--
Dengan Demikian, PLTU yang juga disebut PLTU Tanjung Lalang ini terbesar di Asia Tenggara.
PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 diharapkan mampu meningkatkan keandalan dan memenuhi kebutuhan listrik hingga seluruh Pulau Sumatera.
BACA JUGA:September 2023, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Capai Status COD
BACA JUGA:Mengenal PT HBAP, Pembangun Fisik PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Senilai Rp24 Triliun
Berikutnya, walaupun bahan baku utama adalah batu bara sebagai bahan bakar, tapi tidak mengakibatkan polusi.
Hal tersebut karena PLTU ini menggunakan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD) yang berfungsi menekan gas buang.
Sehingga gas yang keluar ke atmosfer sudah bersih.
Selanjutnya, uji coba commissioning dijadwalkan tahun 2022, tapi molor hingga 2023.
BACA JUGA:Ternyata! PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Harusnya Sudah Operasional Tahun 2022 Lalu
BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Siap Terangi Pulau Sumatera
PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ini membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 5,4 juta ton setiap tahun sebagai bahan bakar dasar.
Nantinya, bahan bakar batu bara tersebut akan dipenuhi oleh PT Bukit Asam. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: