H-7 Lebaran THR Sudah Harus Dibayar Perusahaan, Ini Penjelasannya

Ilustrasi THR. Foto : DOK--
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - H-7 lebaran THR karyawan sudah harus dibayarkan oleh perusahaan.
Bahkan, THR tahun 2023 ini tidak boleh dibayarkan dengan cara dicicil.
“THR wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan. Harus dibayar penuh, tidak boleh dicicil, sesuai arahan Kemenaker RI,” jelas Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Muara Enim, Hj. Siti Herawati, Senin 3 Maret 2023.
Menurut Herawati, terkait hal ini pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh perusahaan di wilayah Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Tenaga Honorer Tidak Dapat THR, Guru dan Dosen Dapat THR Spesial
Surat edaran itu bernomor 568/2/Disnakertrans-1/2023 tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Surat ini, menindaklanjuti surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/2/HK.04.04/III/2023 tanggal 27 Maret 2023.
Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2023 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, dan mempertimbangkan kebutuhan Pekerja/Buruh akan pembayaran THR Keagamaan, maka diperlukan kesamaan pemahaman antara Pengusaha dan Pekerja/Buruh.
Berkaitan dengan hal tersebut, Herawati meminta kepada Perusahaan untuk memperhatikan hal-hal tentang THR Keagamaan tersebut:
BACA JUGA:Tenaga Honorer Dipastikan Tidak Dapat THR, ASN Cair 4 April 2023
Seperti diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau Iebih.
Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
Adapun besaran THR Keagamaan diberikan bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 bulan upah.
Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan, yakni Masa Kerja : 12x1 bulan upah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: