Seimbangkan Antara Iptek dan Imtaq
Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah. Foto : DOK--
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah mengatakan, sistem pendidikan di Indonesia saat ini dinilai masih kurang seimbang antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan Keimanan dan Ketaqwaan (Imtaq).
“Seperti, Pergurian Tinggi Umum lebih kuat IPTEK dari Imtaq, begitupun sebaliknya Perguruan Tinggi berbasis Agama atau Ponpes lebih kuat ke Imtaq tetapi kurang tajam ke IPTEK,” kata Kaffah dalam kegiatan audensi pengurus Ponpes Darussa'adah Muara Enim di ruang rapat Bupati Muara Enim, Jumat 17 Februari 2023.
Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Muara Enim berkeinginan menggabungkan kedua-duanya (IPTEK dan Imtaq) sehingga ada keseimbangan dan tentu hasil akhirnya SDM Indonesia akan lebih dapat bersaing baik di kancah regional maupun Internasional.
Maka, lanjut Kaffah, Pemkab Muara Enim ingin mengangkat seluruh Pondok Pesantren terutama yang ada di Kabupaten Muara Enim dan menjadikannya semacam pilot projek Agrobisnis.
Nantinya, para santri dan ustad serta Pondok Pesantren bisa belajar cara bertani maupun beternak dengan cara yang paling efisien, memanajemennya dan memasarkan hasil produknya hingga ke luar negeri.
Kedepan nantinya, setiap santri (alumni) Ponpes bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kedepan perekonomian para ustadz dan ulama menjadi lebih baik dan ketahanan pangan semakin kuat.
"Ke depan, kita bukan hanya bertani saja, tetapi yang lebih luas yakni Agrobisnis, mulai dari bercocok tanam, pengemasan hingga sampai penjualan dan pemasaran serta menjadi para santri dan ustadz-ustadzah pebisnis yang handal. Kita harus kelola secara profesional," kata Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi
Diwartakan sebelumnya, Staf Khusus Prof. Dr. Ir. Fahcrurozie Syarkowi, bahwa pihaknya ingin Para santri bisa tahu beragribisnis bukan bertani.
BACA JUGA: SMABA Siapkan Masa Depan Peserta Didik? Simak, Ini Kegiatan Rutin yang Dilaksanakannya Setiap Tahun
Sehingga ketika mereka turun ke lapangan, mereka bisa mandiri dengan berbisnis dan profesional dibidang pertanian yang akhirnya bisa mendukung kegiatan dakwahnya.
Dengan Ponpes menjadi pilot Projet agrobisnis ini bisa menularkannya ke 256 Desa di Kabupaten Muara Enim.
"Tangan di atas lebih baik daripada ditahan dibawah," tutup guru besar Unsri ini.
Ketua Ponpes Daruss'adah Muara Enim Ustaz Pardiansyah, S.Pd.I., M.H, Ketua Yayasan Darussa'adah Imron Yadad, S.Kom dan pengurus lainnya, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi sekali dengan adanya program ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: