Atasi Penyebaran LSD (Lumpy Skin Disease), Ini yang Dilakukan Salah Satu Peternak Sapi di PALI

Atasi Penyebaran LSD (Lumpy Skin Disease), Ini yang Dilakukan Salah Satu Peternak Sapi di PALI

Pemilik peternakan sapi di Kabupaten PALI sedang membersihkan kandang sapi. FOTO : HERU/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Dijelaskan, penularan cacar sapi dapat ditularkan dari jarak dekat serta jarak jauh melalui serangga, seperti nyamuk, lalat penghisap darah dan caplak. 

Sehingga penanganan yang harus dilakukan ialah pisahkan dari ternak lain (karantina). Batasi aktivitas ternak serta tetap dipantau dan dikonsultasikan dengan dokter hewan setempat.

BACA JUGA:Diduga Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Dituntut 2 Tahun Penjara

BACA JUGA:Kenapa Orang Berdzikir Tapi Masih Dekat dengan Syaitan?

"Untuk meningkatkan imunitas beri pakan yang bernutrisi dan kebutuhan pakan sapi tercukupi dengan baik. Karena, cacar sapi ini hanya menyerang bagian kulit pada sapi tersebut," jelasnya.

Kata Jhoni, di mana, kondisi kulit sapi tersebut muncul benjolan-benjolan kecil yang mulanya sedikit namun terus membanyak bila tidak segera ditangani.

"Jadi, cacar ini bisa menular ke sesama sapi. Jadi perlu dikarantina, agar tidak meluas. Namun, yang lebih penting kondisi gizi sapi harus terpenuhi dan pemberian vitamin," terang Ahmad Jhoni.

Dengan begitu, daya tahan tubuh sapi tersebut bisa baik. Karena, apabila dibiarkan sapi tersebut akan lumpuh dan bahkan menyebabkan kematian.

BACA JUGA:Muhammadiyah Ucapkan Selamat Kepada Warga NU

BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi ASN PPPK Guru 2022 Ditunda, Ada Apa?

"Untuk itu, kita cukup ketat terhadap peternak yang membeli sapi dari luar Kabupaten PALI. Dengan memasangkan ertag. Karena, apabila tidak ada ertag kita tidak bisa menangani sapi tersebut melalui dokter hewan," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: