29 Sapi di Muara Enim Terinfeksi Penyakit LSD, Ini Ciri-cirinya

29 Sapi di Muara Enim Terinfeksi Penyakit LSD, Ini Ciri-cirinya

Sebanyak 29 sapi di Kabupaten Muara Enim terinfeksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit cacar. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA: Cegah Wabah PMK pada Sapi, Pemprov Sumsel Sebar 12 Ribu Vaksin

Seperti halnya penyakit lain yang disebabkan oleh virus,  penyebaran LSD dapat terjadi karena kontak langsung dengan hewan yang sakit, atau lewat makanan/minuman yang tercemar penyakit.

Ulil menjelaskan, LSD dapat dicegah dan dikendalikan dengan cara pembatasan impor ternak, karkas, kulit, dan semen.

Pembatasan pergerakan ternak ke daerah tertular, pemindahan hewan yang terkena dampak klinis dan vaksinasi.

Pembuangan hewan mati (disposal) dengan benar dan pembersihan serta desinfeksi area (menjaga sanitasi/ kebersihan kandang dan lingkungan kandang).

BACA JUGA: Belasan Sapi di Kecamatan Muara Enim Terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki

Penggunaan jarum suntik sekali pakai untuk mencegah penularan virus LSD kepada ternak yang sehat.

Kemudian dampak LSD, tentu akan menyebabkan kerugian ekonomi seperti kekurusan dan kerusakan karkas, penurunan produksi susu dan radang ambing/mastitis, gangguan reproduksi (infertilitas sementara bahkan permanen pada sapi jantan).

Serta keguguran/abortus, kerusakan kulit akibat nodul/benjolan yang apabila pecah akan tetap meninggalkan keropeng di permukaan kulit.

"Saya imbau kepada peternak atau masyarakat untuk membeli sapi yang benar-benar kondisi sehat. Dan kalau sakit cepat di isolasi supaya tidak menular," tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: