Belasan Sapi di Kecamatan Muara Enim Terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki
Petugas melakukan penyuntikan obat kepada sapi milik warga Desa Harapan Jaya yang terpapar PMK. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi ditemukan di Desa Harapan Jaya dan Saka Jaya, Kecamatan MUARA ENIM, Kabupaten MUARA ENIM, Sumsel.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim, Ulil Amri mengatakan, temuan kasus PMK tersebut berdasarkan hasil Laboratorium Balai Veteriner Lampung.
“Dari 21 sampel yang kita kirim ke Laboratorium Balai Veteriner Lampung. Hasilnya 18 kasus dinyatakan positif dan 3 kasus dinyatakan negatif. Namun dari kasus yang ditemukan hingga saat ini sudah tercatat ada 130 sapi yang suspect, mati 2 kasus di Harapan Jaya-Kecamatan Muara Enim dan Pajar Indah-Kecamatan Gunung Megang,” jelas Ulil, Jumat (24/6/2022).
Saat ini, 18 ekor sapi itu sudah dikarantina atau diasingkan dari hewan ternak lainnya. Petugas medis juga telah siaga melakukan pengobatan untuk mengantisipasi wabah itu tidak menyebar.
“Umumnya sapi yang terkena penyakit ini adalah ternak dari luar Muara Enim,” beber Ulil.
Untuk mencegah agar kasus ini tidak terus meluas, pihaknya melakukan monitoring peliharaan hewan ternak sapi milik warga.
“Untuk mengatasi ini kita melakukan penyuntikan antibiotik dan vitamin. Selain itu, kita berharap pengusaha hewan untuk menyetop masuknya sapi dari luar,” imbuhnya.
Selain itu, di tengah melakukan pemeriksaan kesehatan sapi milik warga, juga dilakukan sosialisasikan ciri-ciri sapi terindikasi penyakit PMK.
“Jadi kita imbau kepada masyarakat untuk segera melapor kepada petugas-petugas kesehatan hewan yang ada di kecamatan jika seandainya ada yang terdeteksi. Selain pemberian obat kimia, juga bisa dilakukan secara tradisional untuk meningkatkan stamina dan imun,” ulas dia.
Ia meminta masyarakat untuk tidak panik. Namun tetap waspada dengan tetap mengontrol protokol kesehatan hewan ternak dan melakukan penyemprotan kandang dengan desinfektan.
Disebutnya juga, ada dua langkah untuk menghadapi sebaran virus PMK pada sapi. Pertama, jika hanya 2 sapi yang terpapar, maka pihaknya akan melakukan stamping out dan tidak ditetapkan sebagai daerah wabah.
Kedua, jika virus PMK menyebar di antara hewan ternak lebih luas, maka akan dilakukan penetapan status wabah.
Hal tersebut sangat perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dengan memperketat dalam menerapkan protokol pengendalian dan penanggulangan PMK.
“PMK tidak bersifat zoonosis, jika memegang ternak yang sakit segera cuci tangan dan alas kaki menggunakan sabun atau desinfektan,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: