22 Januari 2023 merupakah Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili, Nah Apa itu Imlek? Simak Penjelasannya

22 Januari 2023 merupakah Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili, Nah Apa itu Imlek? Simak Penjelasannya

Ilustrasi Perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2023. FOTO:DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas.

Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873).

Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

 BACA JUGA:Wow, Camat Sungai Rotan Libatkan Pemuda Berperan Membangun Daerah

BACA JUGA:Usaha Jasa Jahit Sepi? Ini yang Dilakukan Salah Satu Wirausaha di Gunung Megang

Dalam kalender Gregorian, tahun baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari.

Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi pada bulan 11, yang berarti tahun baru Imlek biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat).

Di budaya tradisional di Tiongkok, lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang terjadi sekitar 4 Februari.

Tanggal untuk tahun baru Imlek dari 1996 sampai 2019 (dalam penanggalan Gregorian) dapat dilihat di tabel di atas, bersamaan dengan shio hewan untuk tahun itu dan cabang duniawinya.

BACA JUGA:Warga Berharap Pengerjaan Jalan Tol Prabumulih-Muara Enim Sumatera Selatan Dipercepat

BACA JUGA:CJH Lunas Tahun 2020 dan 2022 Berangkat Haji Tahun 2023

Bersamaan dengan daur 12-tahun masing-masing dengan shio hewan ada daur 10-tahun batang surgawi.

Setiap surgawi dikaitkan dengan salah satu dari lima elemen perbintangan Tionghoa, yaitu: kayu, api, tanah, logam, dan air. 

Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun sekali, sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun.

Unsur-unsur tersebut dengan itu dibedakan menjadi: kayu yang, kayu yin, api yang, api yin, dan seterusnya. Hal ini menghasilkan sebuah daur gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh, tahun dari Tikus Api Yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: