Anak Terlanjur Kecanduan Gadget? Simak Cara Ampuh untuk Mengatasinya

Anak Terlanjur Kecanduan Gadget? Simak Cara Ampuh untuk Mengatasinya

Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget. FOTO : NET--

Hal ini mungkin terdengar terlalu sederhana, tapi penelitian sudah membuktikan bahwa anak-anak yang sering dibiarkan sendirian lebih cenderung kecanduan gadget. 

BACA JUGA:Pengurus Persit Kartika Candra Kirana Melakukan Wisata UMKM, Lihat Lokasinya

BACA JUGA:Naufal Abdurahman Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Karang Taruna Kabupaten Muara Enim Sumsel

Jadi, berinisiatif lah untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan Si Kecil dan menemani mereka melakukan berbagai aktivitas yang menarik.

5. Jadilah contoh

Anak-anak cenderung mengikuti apa yang orangtua mereka lakukan dibanding apa yang orang tua mereka katakan. Jadi, bila ibu ingin mengatasi anak kecanduan gadget, ibu perlu menjadi contoh yang baik dengan tidak terus menerus melihat smartphone.

Paling tidak, cobalah untuk tidak menggunakan barang elektronik tersebut saat berada di dekat anak. Sebaliknya, ibu bisa mengembangkan kebiasaan baik dan sehat, seperti membaca buku, berolahraga, dan lain-lain, agar anak juga bisa mengikuti kebiasaan yang sama.

6. Tetapkan area bebas gadget

Buat peraturan untuk tidak menggunakan gadget di tempat-tempat tertentu. Misalnya, di meja makan, di kamar tidur dan di dalam mobil.

BACA JUGA:Catat! Besok Ujian Kinerja Pendidikan Profesi Guru akan Digelar

BACA JUGA:Makna Yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Di tempat tersebut, anggota keluarga yang lain juga tidak diperbolehkan menggunakan gadget.

Dengan begitu, ibu bisa membatasi penggunaan gadget pada anak sekaligus mengajarkan Si Kecil untuk fokus makan ketika berada di meja makan dan tidur dengan jadwal yang teratur ketika sudah masuk kamar tidur.

 Itulah beberapa cara mengatasi anak kecanduan gadget yang bisa ibu lakukan. Bila cara-cara di atas tidak mampu mengatasi kecanduan anak terhadap barang elektronik tersebut atau anak memiliki masalah perilaku yang mengkhawatirkan, sebaiknya coba bawa anak untuk menemui psikolog anak. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: halodoc.com