Tradisi Melemang Sambut 10 Muharram di Desa Karang Raja, Begini Prosesnya

Tradisi Melemang Sambut 10 Muharram di Desa Karang Raja, Begini Prosesnya

Kepala Desa Karang Raja, Oktavianty (Dua dari kiri) bersama ibu-ibu dengan telaten mengisi beras ketan ke dalam ruas bambu untuk dijadikan lemang. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Tradisi menyambut Tahun Baru Islam pada masyarakat yang secara umum dilakukan pada tanggal 1-10 Muharram, direpresentasikan dalam berbagai bentuk dan beragam kegiatan unik dilakukan.

Salah satunya Pemerintah Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel bersama masyarakat menggelar tradisi melemang menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam 1-10 Muharram 1444 H.

Masyarakat khususnya ibu-ibu yang dipimpin langsung Kepala Desa Karang Raja Oktavianty, tampak sibuk mempersiapkan sejumlah bahan panganan yang terbuat dari beras ketan dan santan ini, dimasak menggunakan ruas bambu yang dilapisi dengan gulungan daun pisang.

“Lemang menjadi makanan wajib ketika menyambut Tahun Baru Islam,” ujar Oktavianty di sela kesibukannya mengisi beras ketan ke dalam ruas bambu, Senin (8/8/2022).

Prosesi membuat lemang, kata dia, dilakukan oleh ibu-ibu. Hal ini dikarenakan membuat lemang membutuhkan alat dan waktu yang lama, sehingga membutuhkan tenaga banyak orang dalam pengerjaannya.

BACA JUGA: Gadis Cantik Asal Karang Raja Juarai Modeling

“Bambu tersebut dipotong dengan ukuran 40 cm yang kemudian dibersihkan dengan air dan digosok menggunakan sabut kelapa untuk menghilangkan miangnya. Bambu yang sudah dipotong ini baru bisa digunakan keesokan harinya,” katanya.

Setelah itu, bambu tersebut dilapisi oleh daun pisang supaya isi dalamnya tidak lengket dengan bambu.

Daun pisang yang digunakan untuk lapisan bambu ini ialah daun pisang yang sudah dijemur sehingga tidak mudah robek saat digulung.

Selanjutnya, memasukkan beras ketan yang telah dicampur santan ke dalam bambu dan kemudian dibakar. Untuk proses pemanggangan lemang tersebut, dilakukan oleh bapak-bapak.

“Lemang yang kita buat ada tiga varian rasa, yakni lemang bawang udang, lemang pisang, dan lemang durian,” ungkapnya.

BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Bakal Melemang dan Panen Raya Padi di Desa Karang Raja

Dirinya mengapresiasi kekompakan dan atusias warganya dalam menyambut Tahun Baru Islam. Sebab, sejak dua tahun terakhir tradisi melemang tidak diadakan karena Covid-19.

Alhamdulillah, tahun ini kita bisa melaksanakan tradisi melemang menyambut 10 Muharam yang merupakan warisan tradisi adat istiadat nenek moyang yang dilestarikan hingga sekarang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: