Homeschooling: Jalan Merdeka Sejati Menuju Pendidikan Anak
Ronatal Christian Sitinjak. Foto : Istimewa --
Padahal, setiap anak memiliki ritme biologisnya sendiri.
Ada yang baru "on" di siang hari, ada yang lebih fokus di malam hari.
Memaksa anak untuk belajar pada waktu yang tidak tepat hanya akan menciptakan kelelahan dan mengurangi efektivitas belajar.
Pengalaman saya pribadi membuktikan hal ini.
Anak saya tidak bisa fokus belajar di pagi hari.
Sebagian besar waktu belajarnya dimulai pukul 11 siang, bahkan tidak jarang ia mengajak saya membaca buku pada pukul 9 malam.
Karena kami berkomitmen dengan homeschooling, jadwal ini tidak menjadi masalah.
Kami bisa beradaptasi, memastikan anak belajar di waktu terbaiknya.
Belajar tidak lagi terbatas pada "jam sekolah," tetapi menjadi bagian dari kehidupan yang bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.
Evaluasi yang humanis, bukan sekadar angka
Salah satu tekanan terbesar di sekolah formal adalah ujian standar.
Anak-anak belajar mati-matian, terkadang hingga jatuh sakit, demi mengejar nilai.
Evaluasi menjadi tujuan akhir, bukan alat untuk mengukur pemahaman.
Sistem ini menciptakan kecemasan yang luar biasa, membelenggu kreativitas dan mematikan rasa ingin tahu.
Di homeschooling, evaluasi dilakukan secara lebih humanis.
Tidak ada ujian standar yang membuat stres.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
