"Saya sudah antre 3 jam, pakai fotocopy KTP dan KK, tidak tahunya hanya dapat satu. Lebih baik harganya mahal tapi mudah didapat. Ini sudah antrile menghabiskan waktu dan emosi tinggi," pungkasnya.
BACA JUGA:Beli Gas LPG 3 Kg Pakai KTP Bikin Ribet Emak-emak di Pedesaan
BACA JUGA:LPG 3 Kg Langka, Pertamina-Pemda Bentuk Tim Investigasi
Melihat fenomena tersebut, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Yudistira mengatakan, bahwa permasalahan gas LPG 3 kg saat ini memang menjadi perhatian serius, karena masyarakat sulit mendapatkannya.
Menurut Yudistira, tujuan pembelian hanya bisa di pangkalan sebenarnya untuk mengendalikan harga agar stabil dan tepat sasaran di masyarakat dan tidak mahal.
Namun kenyataannya masyarakat justru semakin sulit untuk mendapatkannya karena antrean yang terbilang sangat panjang.
"Tapi saya mendengar sudah ada instruksi Presiden untuk membolehkan lagi gas dijual oleh pengecer, tentu saat ini itu jadi solusi masyarakat untuk mendapatkan gas," ungkapnya.
BACA JUGA:Presiden Perintahkan Konversi LPG ke Kompor Induksi, PLN: Kami Sudah Siap
BACA JUGA:Gas LPG 5,5 dan 12 Kg Naik Harga, Konsumennya Beralih ke LPG 3 Kg
Hal senada dikatakan Camat Muara Enim, Elvik Fransiska, ia mengatakan beberapa hari ini terakhir memang banyak warga yang harus antre hanya untuk mendapatkan gas LPG 3 kg di beberapa pangkalan.
"Untuk permasalahan ini, kami juga akan rapat bersama OPD dan unsur terkait lainnya untuk mencari solusinya," jelas dia.
Sementara itu, Dani, salah seorang pengecer di Kelurahan Air Lintang mengatakan, semenjak terbitnya aturan pengecer tidak bisa lagi menjual gas kepada masyarakat otomatis usahanya harus terhenti.
Namun yang menjadi masalah apakah hal tersebut menghentikan kelangkaan gas, tetapi kenyataannya di lapangan bertambah parah dan warga tambah susah untuk mendapat LPG 3 kg.
BACA JUGA:DPR Ingatkan Pemerintah Tertibkan Pemda yang Naikan Harga Gas Elpiji 3 Kg
"Saya sudah ngomong, ini aturan seperti coba-coba. Kami pengecer ini hanya membantu supaya warga tidak terkonsentrasi pada satu pangkalan. Kalau mau harga sesuai HET, kami sanggup, tinggal agen langsung pasok kami, jadi kami tidak ada biaya ongkos angkut dan lain-lain. Harus ada solusi dan aturan main jelas," tegasnya.