MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Kasus yang cukup menggemparkan warga Muara Enim di awal tahun 2025, yaitu terkait ayah membakar anak kandung.
Tersangka kepada kepolisian mengaku hanya menakuti-nakuti saja, dan tidak ada maksud untuk membakar anak kandungnya sendiri.
Namun akibat perbuatannya itu, tersangka terancam hukuman pidana 15 tahun penjara.
"Pelaku emosi dan kesal sesaat, sebab korban sudah sering ketahuan mencuri uang di rumahnya, tetapi tidak mau mengaku," jelas Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasat Reskrim AKP Darmanson didampingi Kasi Humas AKP RTM Situmorang, Kasi Propam AKP Alatas, Kapolsek Rambang Lubai AKP Supriadi Garna, serta perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Muara Enim Nizarman, pada saat menggelar konferensi pers di Mapolres Muara Enim, Senin 20 Januari 2025.
BACA JUGA:Tersulut Emosi, Ayah di Muara Enim Ini Tak Sengaja Bakar Anak Kandung
AKP Darmanson mengungkapkan detail kronologi kasus kekerasan yang melibatkan seorang pria berinisial AJ (33), warga Desa Prabu Menang, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim terhadap anak kandungnya sendiri berinisial AJ (16) yang terjadi di rumahnya, pada Jumat 17 Januari 2025 pukul 06.20 WIB.
Menurut Darmanson, kejadian tersebut berawal saat pelaku yang merupakan ayah kandung korban mendapat informasi dari ibunya (nenek korban) yang bernama Maryanti bahwa telah kehilangan uang sebesar Rp100 ribu.
Mendengar hal tersebut, pelaku langsung menebak jika pelaku pencurian tersebut adalah anaknya, sebab sebelumnya sudah beberapa kali mengaku telah melakukan pencurian uang milik orangtua maupun neneknya.
Namun ketika dikroscek dengan anaknya, ia tidak mengaku sebab merasa tidak mengambil uang tersebut, karena kesal pelaku sempat memukul korban hingga menangis sambil berjalan keluar rumah.
BACA JUGA:Pj Gubernur Apresiasi Polda Sumsel Berhasil Amankan 3 Tersangka dengan BB Sabu Seberat 49,64 Kg
BACA JUGA:Pengedar Narkoba di Muara Enim Ditangkap Saat Sedang Tidur, 10 Paket Sabu Berhasil Diamankan
Melihat korban tidak mau mengaku, pelaku kesal dan emosi.
Dan ketika melihat ada botol yang berisi BBM Pertalite, pelaku spontan melemparkannya ke arah korban dan tepat mengenai bagian belakang badan korban sehingga tutup botol tersebut sampai terbuka.
Hal ini menyebabkan isi Pertalite tumpah berhamburan dan mengenai sebagian badan dan baju korban.