Ali, Asisten Deputi Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM juga menambahkan, ”Program "Belanja di Indonesia Aja" yang diinisiasi oleh HIPPINDO merupakan lanjutan dari Gerakan "Bangga Buatan Indonesia" yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2020.
Program ini bertujuan untuk mendukung perekonomian lokal, khususnya sektor retail dan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, yang menyumbang 61% dari perekonomian nasional.
BACA JUGA:PT PP Raih Untung Rp147 Miliar di Semester I Tahun 2024, Ternyata Ini Strateginya
Meskipun neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 54 juta USD pada tahun 2022, data tahun 2023 menunjukkan penurunan sekitar 35% menjadi 36 juta USD.”
“Penurunan ini memprihatinkan, terutama mengingat ketergantungan Indonesia pada produk impor yang seharusnya dapat disuplai oleh UMKM lokal, seperti mesin dan peralatan listrik, plastik, dan bahan kimia organik," ucapnya.
"Gerakan ini mendorong intervensi pasar untuk membuka akses seluas-luasnya bagi produk UMKM agar dapat mendominasi pasar domestik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor," sambungnya.
"Data BPS 2022 mencatat bahwa sektor industri mikro dan kecil di Indonesia mencapai 4,33 juta usaha, dengan lima besar di antaranya bergerak di bidang makanan, kayu, pakaian jadi, tekstil, dan industri pengolahan lainnya," ujarnya lagi.
BACA JUGA:Lobi Menko Airlangga, Pj Bupati Muara Enim Pastikan Tol Prabumulih-Muara Enim Masuk PSN 2025
"Dukungan terhadap sektor ini tidak hanya akan menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga memperkuat rantai pasok domestik, sejalan dengan tujuan gerakan "Belanja di Indonesia Aja," tambah Ali.
Acara Indonesia Retail Summit 2024 resmi dibuka oleh Presiden R.I. yang diwakili oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Menteri Perdagangan yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang.
Kemudian Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, dan Ketua Indonesia Retail Summit, Haryanto Pratantara pada tanggal 28 Agustus 2024.