Hippindo Inisiasi Gerakan 'Belanja di Indonesia Aja' untuk Memperkuat Perdagangan Dalam Negeri

Sabtu 07-09-2024,14:59 WIB
Reporter : Citra
Editor : Andre

"Inisiatif-inisiatif di bawah kepemimpinannya sering kali berfokus pada peningkatan akses keuangan, teknologi, dan pasar bagi UKM," sebutnya.

Menko Airlangga Hartarto telah mendukung promosi produk buatan Indonesia, mendorong konsumsi lokal dan meningkatkan daya saing merek dalam negeri di pasar ritel.

Senada dengan Budi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ali Murtopo Simbolon menyampaikan, bahwa Budihardjo dikenal sebagai sosok yang selalu menghadirkan ide-ide kreatif.

BACA JUGA:Kereta Otonom IKN Bisa Angkut 300 Penumpang Siap Digunakan HUT ke-79 RI

"Belanja di Indonesia Aja yang kita bahas hari ini. Apa yang saya sampaikan ini sebenarnya adalah penguatan dari apa yang telah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menekankan pentingnya gerakan bersama dalam mendukung perekonomian nasional," ujarnya.

Menko juga menegaskan bahwa Kementerian Perekonomian sangat fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan menengah, karena mereka adalah aktor utama dalam perekonomian yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

Dengan konsumsi masyarakat yang menopang hampir 54% dari pertumbuhan ekonomi, fokus pada sektor ini menjadi sangat penting.

Ini juga yang menjadi dasar kuat mengapa program "Belanja di Indonesia Saja" harus dilakukan secara masif dan terstruktur, agar target pertumbuhan ekonomi ke depan yang ditetapkan sebesar 8% dapat tercapai.

BACA JUGA:Pastikan Infrastruktur IKN Berkualitas, PUPR Tingkatkatkan SDM Konstruksi Nasional Lewat Sertifikasi Onsite

“Pak Budihardjo, bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, memahami bahwa untuk mencapai pertumbuhan yang merata, daya saing ekonomi perlu terus ditingkatkan, tidak hanya secara nasional tetapi juga di setiap daerah," sebut dia.

Sebagai contoh, wilayah DKI Jakarta dan Jabodetabek telah keluar dari jebakan pendapatan menengah, namun masih banyak daerah lain yang perlu perhatian untuk mencapai hal yang sama.

Dengan adanya 70% aktivitas sektor konsumsi yang berfokus di Jawa dan Nusa Tenggara, serta 10-15% di Sumatera, penting untuk mengelola daerah-daerah lain agar tidak tertinggal.

Budihardjo juga mengingatkan agar tidak hanya fokus pada ekspor, tetapi juga mengembangkan pasar dalam negeri yang sangat besar potensinya.

BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Sumsel Dorong Produk UP2K Desa Jadi Ikon Daerah

Gerakan ini bukan hanya tentang mendongkrak daya saing ekspor, tetapi juga tentang memperkuat pasar domestik, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.

"Sinergi dan koordinasi antar daerah dan sektor menjadi kunci keberhasilan program ini, dan Pak Budihardjo siap menerima masukan serta saran untuk memperkuat gerakan ini,” tambah Ali Murtopo.

Kategori :