Gen Alpha Mempunyai Privilege dalam Mempelajari Bahasa Asing

Minggu 28-07-2024,20:48 WIB
Reporter : Meis Syifa Reillita
Editor : Andre

Faktor yang mempengaruhi hal tersebut tentunya adalah karena lingkungan sekolah, teman-teman dan tentu saja pengaruh teknologi digital seperti Youtube, games dan lain-lain.

Sedangkan, 88.9% dari orang tua Gen Alpha mengajarkan lebih dari satu bahasa selain bahasa Indonesia di lingkungan rumahnya. Beberapa bahasa yang diajarkan adalah bahasa daerah seperti Batak, Jawa, Hokien dan bahasa asing selain bahasa Inggris yaitu bahasa Jepang dan Melayu.

BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Membentuk Perilaku dan Kecerdasan Anak Usia Dini

Pembiasaan berbahasa lebih dari satu bahasa ini rata-rata dikenalkan sejak anak-anak berumur satu tahun atau sejak anak mulai dapat berceloteh.

Adapun faktor yang mempengaruhi pengenalan berbagai bahasa ini yang paling utama adalah pengaruh teknologi digital, serta beberapa di antaranya karena lingkungan suku dan budaya dari keluarga mereka sendiri.

Para orang tua dari Gen Alpha ini setuju bahwa penggunaan teknologi digital mampu membawa anak-anak mereka menyerap banyak informasi dan pengetahuan bahasa dan budaya asing, baik itu dalam hal negatif dan positif tergantung dampingan dan arahan orang tua dalam penggunaan gawai atau screen time untuk anak-anak.

Namun, di sisi lain banyak juga dari orang tua Gen Alpha justru menghindari screen time untuk anak mereka karena berbagai alasan individu seperti belum adanya filter untuk anak dalam menyerap konten atau informasi dari internet dan terkadang tontonan ramah anak sekalipun masih banyak sekali menyelipkan konten-konten yang tidak sesuai norma dan budaya di Indonesia.

BACA JUGA:Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Jadi, beberapa di antaranya memilih buku, pola pengasuhan yang mendukung dan media lain sebagai media belajar bahasa asing bagi anak-anak mereka.

Lantas, adakah perbedaan antara Gen Alpha dengan paparan internet sebagai media belajar bahasa asing dengan Gen Alpha tanpa paparan internet?

Gen Alpha yang diberikan akses screen time oleh orang tuanya akan memiliki keterampilan teknologi, mengakses informasi dengan luas, mampu berinteraksi sosial dengan pengguna lain tanpa batas, menambah penyerapan kosa kata bahasa asing khususnya bahasa Inggris, memiliki kreativitas digital seperti membuat konten video, musik, gambar dan lain-lain.

Dari manfaat tersebut justru terkadang orang tua lupa bahwa screen time juga jadi boomerang bagi anak karena tidak adanya pendampingan, batasan sesuai usia dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Pengaruh Positif Interaksi Anak Usia Dini dengan Teknologi Terhadap Perkembangan Kognitif

Boomerang itu sendiri nyatanya sering terjadi terutama pada anak usia toddler bahkan hingga usia remaja.

Banyak terjadi kasus anak dengan speech delay, emosi sulit terkontrol, sulit fokus, GTM atau gerakan tutup mulut, motorik kasar dan halus yang tidak terstimulasi dengan baik serta kemampuan bersosialisasi pada anak di lingkungan sekolah PAUD yang sering penulis temui.

Bisa dikatakan pemberian screen time atau gawai memberikan dampak baik dan buruk pada anak.

Kategori :