Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Minggu 14-07-2024,13:30 WIB
Reporter : Syifa Nabilla
Editor : Andre

Sebelum pelajaran dimulai guru sudah menyediakan materi pembelajaran yang mendukung permainan, seperti kartu flash, papan permainan, menyanyikan lagu ke dalam bahasa Inggris, serta permainan yang berbentuk games tebak-tebakan buah atau warna dalam Bahasa Inggris.

Misalnya, anak-anak melakukan permaian dengan duduk melingkar dan guru akan menyebutkan satu warna dan guru akan menunjuk siswa yang akan menyebutkan warna apa itu.

Siswa akan merasakan pembelajaran lewat permainan sangat lebih menyenangkan tidak mudah merasa bosan saat belajar.

BACA JUGA:Starlink 'Berbahaya' Bagi Indonesia

Melalui permainan, anak-anak belajar mengontrol emosi mereka seperti kegembiraan saat menang atau kekecewaan saat kalah, yang penting untuk perkembangan emosional mereka.

Permainan papan atau kartu melibatkan manipulasi objek kecil yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak.

Dengan pendekatan ini, pembelajaran Bahasa inggris menjadi lebih efektif dan bermakna, serta memberikan manfaat tambahan dalam perkembangan emosional dan keterampilan motorik anak-anak.

Hasil observasi yang saya lakukan di TK Az-Zahra yang beralamatkan di Jalan Maulana Hassanudin Poris Jaya, Kelurahan Poria Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Tangerang.

BACA JUGA:Dari Kami untuk Dunia Pers Nasional

TK Az-Zahra sudah melakukan pembelajaran Bahasa Inggris melalui permainan dan guru memperkenalkan Bahasa Inggris dengan menulis nama-nama buah ke papan tulisan kemudian guru akan memerintahkan murid menulis kembali nama-nama buah yang telah ditulis di papan, pembelajaran Bahasa Inggris di TK Az-Zahra dilakukan setiap hari Rabu, tema pembelajar pada hari tersebut adalah macam-macam bahasa Inggris, seperti contohnya bagian-bagian tubuh manusia, guru dan murid bernyanyi bersama menyebutkan nama-nama bagian tubuh ke dalam bahasa Inggris.

Setelah bernyanyi guru menanyakan satu per satu kepada murid mengenai bagian tubuh yang telah dinyanyikan, anak-anak akan excited ketike guru akan memilih siapa yang akan menjawab pertanyan.

Guru juga menggunakan permainan tebak-tebakan yang melibatkan warna, gambar benda dan angka untuk memperkenalkan kosakata baru dalam bahasa Inggris.

Sebelum pulang sekolah, guru selalu menanyakan kepada anak-anak permainan apa yang telah dimainkan atau memberikan pertanyaan terkait materi yang telah diajarkan.

BACA JUGA:Degradasi Bandara SMB II Palembang “Tanggung Jawab Saya Mengembalikan Gelar Internasional”

Tujuannya adalah untuk melihat potensi anak dan mengukur sejauh mana permainan dalam Bahasa Inggris membantu anak dalam menghafal kosakata yang telah diajarkan atau dinyanyikan bersama.

Dari observasi ini, terlihat bahwa pendekatan berbasis permainan yang diterapkan di TK Az-Zahra membuat proses pembelajaran Bahasa Inggris menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Kategori :