Fenomena Pinjol dan Judi Online: Gagalnya Revolusi Mental?

Jumat 12-07-2024,13:36 WIB
Reporter : Ibrahim Guntur Nuary
Editor : Andre

Dampak panjang dari judi online sangat berbahaya, seperti yang penulis singgung di paragraf awal, bahkan banyak terjadinya bunuh diri.

Setiap orang punya caranya sendiri untuk menerapkan revolusi mental agar tidak terpapar hal-hal yang negatif seperti judi online bahkan pinjol sekalipun.

Karena mental bangsa ini ketika meminjam uang sudah pasti akan sulit untuk mengembalikan bahkan yang lebih uniknya yang dipinjam akan lebih galak ketika di tagih hutangnya.

BACA JUGA:Starlink 'Berbahaya' Bagi Indonesia

Itulah yang menjadi mentalitas yang tidak pernah pudar.

Maka revolusi mental harus merasuk dalam diri semua individu supaya tidak ada lagi orang yang melakukan judi online.

Pada intinya kesadaran diri harus lebih dikedepankan.

BACA JUGA:Taiwan Belum Bisa Gabung WHO, Tapi Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia

Kurangnya Kesejahteraan

Jika membahas ihwal sejahtera, masyarakat Indonesia memang masih berupaya untuk mencapai titik itu dengan berbagai usaha.

Walaupun memang ditengah media sosial dan trading yang semakin mempermudah untuk mencari cuan tapi tetap saja masyarakat Indonesia masih digandrungi ketidaksejahteraan.

Hal ini menjadi faktor utama terjadinya pinjol dan judi online merebak pesat.

BACA JUGA:Degradasi Bandara SMB II Palembang “Tanggung Jawab Saya Mengembalikan Gelar Internasional”

Manusia modern Indonesia menyukai hal-hal yang berbau instan dan modernitas menawarkan berbagai hal yang serba instan sehingga kata mager akan selalu melekat.

Mungkin dalam beberapa hal dalam memperoleh suatu yang instan bisa terjadi tapi dalam hal cuan sepertinya tidak semudah itu.

Apalagi jika ingin kaya secara instan, sepertinya tidak akan bisa sampai kapanpun.

Kategori :