Mereka menganggap jika ada yang mengganggu salah satu silsilahnya maka sama dengan mengganggu anggota keluarga yang lain.
BACA JUGA:Air Terjun Penumpahan Surga Baru Paling Hits di Kota Pagaralam
BACA JUGA:Cuma Satu di Indonesia, Jalan Tol yang Bisa Dilalui Motor. Ada yang Tahu di Mana ?
“Nedo Munoh Mati Jadiah” semboyan ini cukup terkenal sebagai semboyan Suku Lintang.
Jika diartikan kedalam bahasa Indonesia artinya adalah “tidak membunuh matipun jadi”.
Banyak yang mengartikan jika semboyan ini adalah bentuk kekerasan dan keganasan dari Suku Lintang.
Padahal semboyan tersebut melambangkan sifat kerja keras dan pantang menyerah yang dimiliki oleh Suku Lintang.
BACA JUGA:Pemutakhiran Data Keluarga BKKBN Dimanfaatkan untuk Bedah Rumah
BACA JUGA:Di Sini Lokasi Danau Cantik Berbentuk Kupu-kupu, Yuk Kunjungi
Suku Lintang memiliki berbagai macam tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Seperti Jidur, Dikir/Astape dan sedekah serabi.
Selain itu, ada juga yang namanya sedekah mapak anak.
Atau dalam bahasa indonesianya adalah mengadakan pesta pernikahan untuk anak.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Muara Enim Bersama Kejari Prabumulih Optimalkan Program Jamsos Ketenagakerjaan
BACA JUGA:Ada yang Tahu, Apa Beda LRT, MRT dan KRL? Ini Penjelasannya
Biasanya sedekah mapak anak dilakukan selama empat hari tiga malam.