Kata dia, bahwa rumahnya persis sekali di pinggir Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum) dan benar-benar merasakan penderitaan semenjak adanya angkutan truk batu bara.
BACA JUGA:Sopir Truk Angkutan Batu Bara Ilegal Ditetapkan Tersangka, Ini Pasal yang Disangkakan
BACA JUGA:Kaffah Dukung Pihak Berwajib Tertibkan Tambang Batu Bara Ilegal, Kementerian ESDM Sebut Begini
Dampak dimaksud ialah seperti debu, bising, macet, kecelakaan lalu lintas, dan yang lainnya.
Jadi pihaknya sangat mendukung ditutupnya Jalinsumteng untuk angkutan truk batu bara, dan kemudian truk batu bara dialihkan menggunakan jalan khusus.
"Kami tidak percaya lagi akan adanya kompensasi, CSR, dan sebagainya, buktinya masyarakat minta bantuan ke perusahaan tidak satupun yang membantu," pungkas Dodi.
Sebelumnya, masyarakat Tanjung Enim di Kecamatan Lawang Kidul menyatakan siap mendukung keinginan Pemkab Muara Enim dan para pemilik IUP serta Transportir angkutan batu bara untuk mewujudkan jalan khusus batu bara.
BACA JUGA:Plt Bupati Muara Enim Terkejut Lihat Tumpukan Batu Bara Ilegal: Wau! Ini Parah Pak Kades
Soalnya, warga sudah trauma dan muak semenjak adanya aktivitas angkutan batu bara yang melintas di Jalinsumteng di wilayah Kecamatan Lawang Kidul.
Hal tersebut disampaikan beberapa perwakilan masyarakat dari Desa Lingga, Desa Keban Agung, Desa Darmo, Kelurahan Pasar, dan Tanjung Enim Selatan di hadapan perwakilan pemegang IUP dan Transportir angkutan batu bara pada saat rapat yang dipimpin langsung oleh Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah.
Turut hadir dalam rapat ini Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, Dandim 0404/Muara Enim Letkol Arh Rimba Anwar, Sekda Muara Enim Yulius, serta pejabat terkait lainnya, di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim, Selasa 13 Juni 2023.
Kemudian dari perwakilan pemilik IUP dan Transportir Batu Bara, hadir PT SBP yang didampingi perwakilan dari PT MME, PT PGU, PT Terra, PT BAS, PT DBU, PT Servo, dan yang lainnya.
BACA JUGA:Truk Angkutan Batu Bara Alami Kecelakaan Tunggal, Begini Kondisinya
Azhar dari PT SBP mengatakan bahwa pada intinya mereka setuju untuk membuat jalan alternatif yakni jalan khusus truk batu bara yang melintasi IUP peruahaan masing-masing.