BACA JUGA:Wajib Coba! 7 Rekomendasi Tempat Makan di Lahat Sumsel, Nomor 4 Sangat Populer
Dalam aksi spontan tersebut massa sempat beringas dengan memecahkan kaca truk yang menabrak korban, dan beberapa truk yang melintas lantaran dalam satu bulan truk batu bara sudah 2 kali memakan korban jiwa.
Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi, mengatakan bahwa kronologis kecelakaan yang merenggut 1 korban jiwa tersebut berawal mobil truk tronton batu bara milik PT TAE dengan nomor BG 8944 UK tanpa muatan yang dikendarai oleh Yusuf Hadi berjalan dari arah Muara Enim menuju Tanjung Enim.
Ketika tiba di lokasi kejadian, diduga truk tersebut mengalami rem blong sehingga menyeruduk dari belakang dan mengenai sepeda motor Yamaha Mio BG 3870 OP yang dikendarai oleh Yusuf Hadi dan motor Yamaha Vixion BG 6314 DAI yang dikendarai oleh Adityo Mahdi.
Akibat kecelakaan tersebut pengendara motor Mio mengalami luka ringan, sedangkan pengandara sepeda motor Yamaha Vixion mengalami luka-luka dan meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit BAM Tanjung Enim.
BACA JUGA:Soal Truk Batu Bara di Muara Enim, Plt Bupati Kaffah Sebut Pemkab Terus Cari Solusi
BACA JUGA:Harga Isuzu Panther Grand Touring ‘Meledak’ Kok Bisa? Ternyata Ini Penyebabnya
"Untuk sopir dan kendaraan sudah kita amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kapolres.
Adapun penyebab kecelakaan tersebut karena rem blong.
Saat ini, sopir truk dan barang bukti truk serta 2 sepeda motor sudah diamankan di Mapolsek Lawang Kidul.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Kapolres, pihaknya sudah meminta seluruh transportir mulai hari ini (Jumat) jangan dahulu melintas sampai permasalahan selesai.
BACA JUGA:Aksi Blokir Truk Batu Bara di Tanjung Enim Masih Terus Berlanjut, Ini Permintaan Warga
"Kita sudah hubungi para transportir untuk tidak melintas, jika tetap ngeyel tanggung sendiri akibatnya, sebab permintaan masyarakat semalam truk batu bara jangan melintas dahulu," tegas Kapolres.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Lingga Amat, Nangwi, mengatakan bahwa sejak keberadaan truk batu bara lebih banyak mudharatnya daripada positifnya.
Bahkan masyarakat yang dirugikan, mulai dari pengguna jalan hingga pemukiman warga yang dilintasinya, seperti macet, kecelakaan lalu lintas, debu, bising, ispa dan sebagainya. Dan yang paling miris hingga sampai merengut korban jiwa.