Sopir Truk Batu Bara di Muara Enim Ugal-ugalan, Seperti Ini Keresahan Masyarakat

Rabu 14-06-2023,05:21 WIB
Reporter : Andre
Editor : Andre

“Tapi kita pisahkan persoalannya dengan masalah komoditas batu bara. Kebetulan saja yang menabrak truk batu bara,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru diwawancarai wartawan saatt menghadiri Pengajian Ahad Pon di Ponpes Romadhon Martapura, Kabupaten OKU Timur, pada Minggu 11 Juni 2023.

Namun demikian, persoalan truk batu bara ini perlu penyelesaian, sehingga ke depan tidak terulang kejadian yang sama.

“Masalah angkutan batu bara ini akan kita cek, berizin atau tidak. Itu pasti akan kita cek,” tegas Gubernur Sumsel Herman Deru.

BACA JUGA:Tak Kapok-kapok! Polisi Kembali Tangkap Sopir Truk Pengangkut Batu Bara Ilegal

BACA JUGA:Ini Macam Permainan Tradisional Yang Paling Populer Di Zamannya, Berikut Cara Mainnya

Diberitakan sebelumnya, terjadi lagi truk batu bara tabrak pengendara sepeda motor di Tanjung Enim hingga korban meninggal dunia.

Peristiwa naas itu bermula dari truk batu bara milik PT TAE dengan nomor polisi BG 8944 UK yang dikemudikan oleh Fernandus Gawe (40) warga Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel diduga mengalami rem blong.

Akibatnya, truk batu bara itu menyeruduk 2 sepeda motor di Jalinsumteng Baturaja, tepatnya di Dusun IV, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel pada Kamis 8 Juni 2023 sekitar pukul 19.00 WIB.

Akibatnya, pengendara sepeda motor Yamaha Mio BG 3870 OP bernama Yusuf Hadi (40) warga Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel mengalami luka ringan dan trauma.

BACA JUGA:Truk Trailer Angkut Batu Bara Ilegal Diamankan Polisi, Segini Barang Buktinya

BACA JUGA:Bukan Hanya Hits, Wisata Kampung Ya Saman Cindo di Banyuasin Juga Instagramable

Sedangkan pengendara sepeda motor Yamaha Vixion BG 6314 yang dikendarai Adityo Mahdi Priwandanu (22) warga Sidomulyo 1 RT 1 Jalan Sentosa Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel mengalami luka memar akibat benturan keras sehingga meninggal dunia.

Korban meninggal ini merupakan karyawan PT Bukit Asam Kreatif (BAK) anak perusahaan PT Bukit Asam (PTBA).

Pantauan dan informasi yang dihimpun di lapangan, massa yang marah secara spontan menghentikan seluruh truk batu bara sehingga menyebabkan macet sepanjang 2 km dari pukul 19.00 WIB.

Kemacetan bisa diurai sekitar pukul 23.00 WIB setelah ada kesepakatan antara massa dengan kepolisian sebagai mediasi untuk menghentikan truk angkutan batu bara melintas.

BACA JUGA:Jalan Khusus Truk Batu Bara Terganjal IUP PT Bukit Asam, Masyarakat Tanjung Enim Bilang Begini

Kategori :