Seiring Akan Operasional PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Menteri ESDM Minta Sediakan Listrik untuk Masyarakat

Jumat 02-06-2023,21:35 WIB
Reporter : Mukhlis
Editor : Andre

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 dijadwalkan operasional penuh pada September 2023 mendatang.

Seiring dengan terus bertambahnya operasional PLTU di Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk menyediakan listrik untuk masyarakat.

Pasca operasional penuh nanti, eksistensi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 diharapkan masyarakat di Provinsi Sumsel khususnya dan masyarakat di Pulau Sumatera secara umum tidak akan lagi ada kendala soal arus listrik.

Alasannya, dengan kapasitas 2x660 megawatt (MW), pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumsel ini akan menjadi cadangan utama pasokan listrik di Pulau Sumatera.

BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ‘Dipaksa’ Gunakan Energi Baru Terbarukan

BACA JUGA:Biomassa Dinilai Paling Efektif Gantikan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8

Dikatakan Arifin, pemerintah mempunyai tugas dan berkewajiban dalam memenuhi kebutuhan listrik di masyarakat.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini arus listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia,” kata Arifin dikutip enimekspres.co.id dari laman esdm.go.id.

“Oleh karena itu, pemerintah harus menyediakan listrik secara terjangkau, andal, dan ramah lingkungan," lanjutnya.

Sebelumnya, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 akan menyusul 415 unit pembangkit listrik yang sudah berstatus Commercial Operation Date (COD).

BACA JUGA:Bagaimana Cara Kerja PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Batu Bara Sehingga Bisa Hasilkan Arus Listrik?

BACA JUGA:Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan

Program COD atau full operasional tersebut akan dijalankan mulai September 2023.

Dari 415 unit pembakit listrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baru 16.596 megawatt (MW) listrik yang dihasilkan.

Padahal, pemerintah Indonesia memprogramkan listrik 35.000 MW.

Kategori :