Tengkiang adalah bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu dan bambu bertiang.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Pindang Paling Favorit di Muara Enim, Nomor 3 Selalu Ramai Pengunjung
Tengkiang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi, alias lumbung padi saat musim panen padi tiba.
Bangunan Tengkiang yang bertiang tersebut juga berdinding dan beratap.
Lantainya sengaja dibuat dari belahan bambu.
Tujuannya agar padi yang baru dipanen dan masih bertangkai cepat mengering.
BACA JUGA:Sriwijaya Expo 2023, Muara Enim Raih Anjungan Terbaik I, Diapresiasi Gubernur Sumsel Herman Deru
Karena padi yang baru dipanen mengandung kadar air yang banyak.
Selain itu, lantai dari belahan bambu berfungsi untuk menghalangi agar padi tidak diserang hama kutu.
Dengan begitu padi di dalam Tengkiang akan bertahan lebih lama.
Bagi Suku Semende, Tengkiang sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu dan hingga kini terus dilestarikan.
BACA JUGA:Angkat Tema Tengkiang, Gubernur Sumsel Apresiasi Anjungan Muara Enim
BACA JUGA:Soal Pemekaran Wilayah, Gubernur Sumsel Herman Deru Minta Jangan Sampai Membebani
Dari dulu hingga sekarang, masyarakat Semende yang hidup di daerah pegunungan bukit barisan, penghasilan utamanya melalui perkebunan padi dan kopi.