Kemudian, pada 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang, 1 kasus di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit.
Gejala itu timbul setelah mengonsumsi jajanan jenis Ciki Ngebul.
Selanjutnya, tanggal 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengonsumsi jajanan jenis Ciki Ngebul.
BACA JUGA:Sepanjang 2022 Sebanyak 30 Anggota Polda Sumatera Selatan Dipecat
BACA JUGA:Disuguhi Kopi Hambalang, Sandiaga Uno Ungkap Pertemuan dengan Prabowo
Ciki Ngebul sendiri merupakan jajanan kekinian yang banyak dijual dan dicari karena keunikannya.
Saat dikonsumsi, Ciki Ngebul dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen, yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.
Cairan nitrogen jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sehingga tidak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan.
Sensasi inilah yang membuat Ciki Ngebul banyak menarik perhatian sekaligus digemari masyarakat utamanya anak-anak.
BACA JUGA:Tradisi Pembaretan, Bintara Remaja Angkatan 48 Polres Muara Enim Polda Sumsel Disemprot Water Canon
BACA JUGA:Tol Selesai, Warga Tiga Kecamatan di Kabupaten Muara Enim Bisa Santai ke Palembang
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Palembang, dr. Fenty Apriana, mengimbau masyarakat tak konsumsi Ciki Ngebul.
Alasannya, bisa berbahaya untuk kesehatan.
“Jika mengonsumsi ini bisa berbahaya untuk organ tubuh termasuk ginjal. Karena itu, orangtua untuk melarang anaknya mengonsumsi Ciki Ngebul,” kata dr. Fenty Apriana, dikutip dari laman Dinkes Palembang, Sabtu 14 Januari 2023.
Menurutnya, Ciki Ngebul atau Smooky Snack atau Ice Smoke yang kini sedang digandrungi anak-anak ini memang sedang viral.
BACA JUGA:Korban Tenggelam di Sungai Lematang Akhirnya Ditemukan, Hilang Sejak Kamis