"Paket yang kita terima itu bermacam-macam, baik dokumen maupun kargo, misalnya barang rumah tangga, spare part, alat-alat mesin, makanan kering,” jelas Mulyadi.
Dahulu saat pengantaran paket ke Pulau Jawa, terutama untuk layanan Sicepat Best (Besok Sampai Tujuan), pihaknya banyak menggunakan pesawat.
Namun sayangnya jadwal penerbangan yang semakin sedikit.
BACA JUGA:1,2 Juta Lebih Kendaraan Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Selama Mudik Natura 2023, Ini Rinciannya
Bagi industri tentunya hal ini kurang efisien, terutama jika harus mengejar target layanan 15 jam paket sampai ke konsumen dalam kota, dan 24 jam paket sampai ke luar kota.
Beruntungnya, menurut dia, kini makin banyak ruas JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera) yang dibangun Kementerian PUPR bersama BUJT Hutama Karya.
“Sekarang dari Pulau Jawa atau sebaliknya, mobil ekspedisi kami banyak menggunakan jalan darat atau jalur JTTS,” bebernya.
Contohnya, dari Lampung ke Palembang, dulu hanya bisa lewat Jalintim, namun sekarang semuanya via Jalan Tol Palembang-Lampung.
BACA JUGA:Senator Cantik Ini Harapkan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Sumsel Dilanjutkan, Begini Penjelasan HK
BACA JUGA:Gubernur Sumatera Selatan Segera Lantik Wakil Bupati Muara Enim Terpilih, Begini Kata Herman Deru
"Kita bisa kirim paket kapan saja, malam hari sekalipun," ujar dia.
“Sementara, pengantaran paket melalui kargo pesawat kini sudah jauh berkurang,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mendistribusikan paket atau barang konsumen sampai pelosok Sumatera Selatan.
Untuk itu, selain tol Palembang-Lampung, pihaknya berharap pembangunan jalan tol Simpang Indralaya-Muara Enim-Lubuklinggau sepanjang 233,5 km segera selesai.