Sebab, selain digunakan untuk fungsi transparansi, neraca saldo akan memberikan data pasti tentang performa bisnis yang anda kembangkan, dengan harapan, bisnis tersebut dapat berkembang menjadi bisnis yang besar di tahun-tahun berikutnya.
2. Jurnal Penyesuaian
Selanjutnya, ada jurnal penyesuaian yakni jurnal yang dibuat bersamaan dengan pembukuan akhir.
Berbeda dengan jurnal lainnya, fungsi dari jurnal penyesuaian ini adalah untuk mencatat berbagai transaksi yang terlewat dan apa-apa yang belum dicatat.
Semuanya akan terlihat pada jurnal kali ini, di mana kas akan seimbang setelah kita bisa mengetahui semua transaksi.
Namun, jika pelaku bisnis menyusun pencatatan keuangan UKM sudah mencatat semuanya dengan baik, tidak perlu jurnal penyesuaian yang merepotkan di akhir, sebab penyesuaian akan sangat mudah dengan data yang lengkap.
3. Lembar kerja
Lembar kerja atau biasa disebut dengan Neraca lajur. Neraca yang dibuat pada akhir periode ini bertujuan untuk memudahkan pencatatan keuangan UKM bagi pelaku bisnis.
Nah, apabila neraca saldo digunakan untuk memantau keseimbangan debet dan kredit, maka neraca lajur memiliki fungsi untuk mencatat hasil dari neraca saldo hingga ke penyesuaian yang mengacu pada jurnal penyesuaian.
Saat anda membuat pencatatan keuangan UKM di aplikasi, anda tentunya akan melakukan penyesuaian saldo hingga ke kolom neraca saldo.
Setelah anda selesai dengan kedua hal tersebut, maka hasilnya akan menjadi laporan utuh tentang laba/rugi dan neraca. Mudah bukan?
4. Laporan Perubahan Modal
Jika anda menggunakan layanan aplikasi pencatatan keuangan, jumlah total laba/rugi ataupun neraca yang ada dalam laporan akhir sudah ada dalam bentuk yang terpisah.
Nah, untuk mengantisipasi modal yang tidak sesuai, anda bisa mencatatnya dengan laporan perubahan modal dalam catatan khusus.
Anda bisa menyusun laporan secara rapi dengan basis neraca lajur sebagai tinjauan utama anda.
Anda tidak perlu lagi menengok neraca saldo, sebab apa yang anda butuhkan sudah bisa anda akses melalui neraca lajur yang anda lihat.