3 Tradisi Sumatera Selatan Ini Wajib Dilestarikan, Apa Saja? Simak di Sini

Senin 19-12-2022,15:34 WIB
Reporter : Andre
Editor : Andre

Hal ini dikarenakan dalam tradisi ngobeng terdapat nilai-nilai kearifan yang bernilai positif dalam menghadapi isu problematika yang berkembang saat ini.

2. Tepung Tawar Perdamaian

Tepung tawar tolak bala adalah satu dari tiga jenis tradisi tepung tawar yang biasa diadakan pada momen tertentu.

BACA JUGA: Begini Cara Polres Ogan Ilir Polda Sumatera Selatan Cegah Peredaran Narkoba

BACA JUGA: Gubernur Sumatera Selatan Apresiasi Muhammadiyah Aktif Cerdaskan Bangsa dan Berikan Layanan Kesehatan

Tradisi ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang.

Dalam adat Palembang Sumatera Selatan, jika seseorang bebala atau berkelahi dan menyebabkan lawannya mengeluarkan darah.

Maka ia wajib melakukan tepung tawar atau perdamaian.

Dengan melakukan denda tepung tawar, maka segala rasa marah, dendam, sakit hati yang bekecamuk di dalam hati orang yang bertikai akan hilang atau tawar alias tidak ada rasa lagi.

BACA JUGA: Jalur Lintas Palembang Sumsel-Bengkulu Via Sekayu 80 Persen Mulus, Waspada Jalan Bergelombang di Betung

BACA JUGA: Beredar Video Asusila Oknum Kades di OKU Selatan Sumatera Selatan, Durasinya 22 Detik

Konon, jika tidak dilakukan denda  tepung tawar, maka orang tersebut akan berkelahi terus-menerus sepanjang hidupnya.

Dengan kata lain, haus darah. Setiap saat, ingin membuat orang lain mengeluarkan darah.

Oleh karena itu, orangtua yang anaknya terlibat perkelahian buru-buru melakukan denda tepung tawar agar hal tersebut tidak terulang lagi.

Selain berkewajiban mengobati, pihak keluarga, si pelaku datang bersilaturahmi ke kediaman si korban sambil membawa makanan yang menjadi simbol perdamaian.

BACA JUGA: Kebakaran Hanguskan 5 Rumah dan 1 Mobil, Kapolres Musi Banyuasin Polda Sumsel Perintahkan Usut Tuntas

Kategori :