“Ke depan kegiatan seperti ini untuk terus dilakukan karena masih banyak yang seperti ini. Bila perlu seluruhnya benar-benar gratis,” harap Hasanudin.
Sementara itu, Pj Bupati Muara Enim, Kurniawan sangat senang dan mendukung penuh kegiatan ini.
Ke depan, bukan saja di Kecamatan Kelekar, tetapi di seluruh kecamatan di Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA: Pemkab Muara Enim Komitmen Wujudkan Reformasi Birokrasi, Ini Salah Satu yang Dilakukan
Untuk itu, perlu dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan dan mensukseskan kegiatan tersebut.
“Tolong dianggarkan betul ke depan, bila perlu semuanya benar-benar gratis dan kita pestakan,” selorohnya.
Sementara terpisah, pasangan isbat nikah massal, Amal Fatthullah (24) dan Saridatun (22) serta pasangan Ateza Dharma Setiawan (24) dan Sundusi (25), keduanya warga Desa Menanti, Kecamatan Kelekar, mengatakan pada saat menikah dahulu mereka masih di bawah umur sehingga hanya menikah di bawah tangan.
Namun setelah mempunyai anak, ternyata mulai banyak kendala ditemui, misalnya anak ingin sekolah, mau meminjam perbankan, bantuan pemerintah, dan lain-lain menjadi terkendala.
BACA JUGA: Warga Desa Saka Jaya Muara Enim Lestarikan Kesenian Kuda Lumping
Untuk itulah mereka sangat senang dengan adanya program ini, sebab sangat membantu terutama yang tidak mampu.
“Ini sangat murah, kami hanya bayar PNBP saja sekitar Rp500 ribuan. Kalau mau ke Muara Enim kami sudah hitung bisa menghabiskan biaya sekitar Rp5 juta. Jadi ini sangat membantu," ucap mereka.
"Kami berharap program ini untuk terus dilaksanakan, sebab masih banyak teman-teman kami yang bernasib sama hanya nikah di bawah tangan,” harapnya. (*)