Untuk itu, lanjutnya, pihaknya yang tergabung di SBA SERBUK Sumsel 1 yang berafiliasi dengan Federasi SERBUK Indonesia mengambil sikap untuk mogok kerja.
"Hal ini kami lakukan setelah perundingan berkali-kali gagal. Manajemen perusahaan tidak juga menunjukkan iktikad baiknya. Akhirnya, keseluruhan anggota Serikat Pekerja yang lebih dari 400 orang ini menuntut dengan tegas agar pihak perusahaan memenuhi hak normatif kami sebagai pekerja dan menjamin kesejahteraan pekerja,” jelasnya.
Ia juga menegaskan mogok kerja ini akan dilakukan terhitung hari ini dan direncanakan sampai 1 Agustus 2022 mendatang.
“Jika tuntutan atas hak kami masih belum dipenuhi, kami akan terus bertahan sampai menang. Dan kami akan terus menggalang dukungan untuk memenangkan hak kami tersebut,” katanya.
Ditambahkan Muhamad Husein Maulana, yang merupakan Koordinator Komite Eksekutif Pederasi SERBUK Indonesia, pihaknya akan mendampingi dan mengawal SERBUK Sumsel 1 untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai pekerja di PLTU tersebut.
BACA JUGA: Mobil Odong-odong Ditabrak Kereta Api, 9 Orang Meninggal Dunia
“Kita mengambil sikap melakukan aksi mogok ini dikarenakan setelah beberapa kali melakukan perundingan antara pekerja dengan perusahaan dinilai gagal. Pihak perusahaan hingga saat ini tidak menunjukkan etikat baik untuk memenuhi hak-hak pekerja, bahkan diawal perundingan dari pihak perusahaan tidak mau datang,” katanya.
Kemudian setelah dilakukan deadlock dan pihaknya melayangkan surat pemberitahuan akan dilaksanakannya mogok kerja, pihak perusahaan baru mau diajak berunding.
Namun dari pertemuan tersebut belum ada kesepakatan sehingga dilakukan aksi mogok kerja ini.
Dijelaskan, pihaknya tidak akan mundur dan akan tetap melakukan mogok kerja secara besar-besaran hingga tuntutan-tuntutan yang disampaikan kepada pihak perusahaan dipenuhi. (ozi/mg01)