Batik Petule Hasil Produk Kriya Khas Muara Enim 'Curi' Perhatian di Ajang KSFS 2025

Batik motif sayur petule atau kisik produk kriya khas Kabupaten Muara Enim berhasil mencuri perhatian di ajang Kriya Sriwijaya Fashion Show (KSFS) Tahun 2025. Foto : Istimewa--
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Batik motif sayur petule atau biasa disebut sayur oyong/kisik produk kriya khas Kabupaten Muara Enim, berhasil mencuri perhatian di ajang Kriya Sriwijaya Fashion Show (KSFS) Tahun 2025.
Ajang ini diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Penampilan busana batik petule ini turut disaksikan langsung Bupati Muara Enim H. Edison, di The Sultan Convention Center Palembang, beberapa hari lalu.
Dalam ajang yang turut dihadiri Gubenur Sumsel H. Herman Deru beserta sejumlah kepala daerah se-Sumsel.
BACA JUGA:Penerimaan ASN Bawa Angin Segar Bagi UMKM Batik Muara Enim
BACA JUGA:Kriyanusa 2024, Olahan Serat Nanas dan Batik Khas Muara Enim Laris Manis
Bupati mengapresiasi ide kreatif dan inovatif Dekranasda Kabupaten Muara Enim yang diketaui oleh Hj. Heni Pertiwi Edison.
Bupati mengatakan, Kabupaten Muara Enim begitu banyak menyimpan warisan seni dan budaya yang sudah selayaknya dijaga atau dikembangkan menjadi produk-produk kreatif serta bernilai jual tinggi.
Dirinya menyebut salah satu produk kriya unggulan khas Kabupaten Muara Enim adalah batik Serasan yang terus berinovatif menampilkan desain dan motif kekinian dengan menggabungkan unsur kearifan lokal.
Ketua Dekranasda Muara Enim, Hj. Heni Pertiwi Edison, menambahkan batik petule berhasil ia ciptakan berkat terinspirasi dari Bupati Muara Enim, yang gemar menikmati sayur petule.
BACA JUGA:Kenakan Batik Motif Ambung dan Khaman, Pj Bupati Muara Enim Silaturahmi ke Griya Agung Palembang
Menurutnya, petule tumbuh subur di banyak penjuru Kabupaten Muara Enim, dan salah satu daerah penghasilnya adalah Desa Banuayu, Kecamatan Empat Petulai Dangku.
"Melalui Batik Petule, saya ingin kekayaan flora lokal di Kabupaten Muara Enim lebih dikenal luas, bukan hanya tanaman pangan, tetapi juga simbol keseharian masyarakat yang sederhana dan bersahaja," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: