Buka Puasa Bareng Itu Tidak Sholat Maghrib dengan Gaya: Fenomena Ataukah Lupa Diri?

Jesica Maharani. Foto : DOK PRIBADI--
Hal ini sebenarnya bukan mengenai tidak boleh menikmati waktu berbuka, tetapi lebih bagaimana agar dapat menyeimbangkan antara hak bagi tubuh dengan kewajiban kepada Allah.
Oleh karenanya, bila perilaku menunda sholat karena terlalu asyik berbuka, dari yang awalnya hanya “nanti dulu”, bisa berubah menjadi “besok aja”, dan akhirnya terbiasa mengutamakan mengerjakan urusan dunia, dibandingkan menjalankan ibadah.
Ramadhan tidak hanya tentang menahan lapar dan haus dari waktu terbitnya hingga tenggelamnya matahari, tetapi juga menjadi waktu agar dapat memperbaiki diri dan jangan sampai melewatkan kesempatan hanya terlalu sibuk untuk memikirkan urusan perut.
Seharusnya bila tiba waktu berbuka, berbuka dengan secukupunya dan bila berbuka di luar maka pilih tempat yang berdekatan dengan masjid atau tempat yang menyediakan untuk menunaikan waktu sholat hingga saling mengingatkan agar menyegerakan berbuka dan menunaikan sholat Maghrib.
Fenomena tersebut bukan hanya soal kebiasaan, tetapi menjadi cerminan diri bahwa manusia mulai lupa diri, bukan untuk penurunan dalam ibadah, tetapi seharusnya menjadi peningkatan iman manusia ketika berada di bulan Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: