ICOPE 2025: Menguatkan Komitmen Global, Menuju Pertanian Ramah Iklim dan Lingkungan

ICOPE 2025: Menguatkan Komitmen Global, Menuju Pertanian Ramah Iklim dan Lingkungan

Sebanyak lebih dari 500 peserta dari berbagai negara berkumpul di Bali Beach Convention Sanur, dalam gelaran konferensi internasional tentang kelapa sawit dan lingkungan atau International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) 2025. Foto : Is--

“Kita tergabung dalam tujuan yang sama: Yakni, mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang untuk pertanian kelapa sawit yang lebih ramah iklim dan berkelanjutan," kata Jean-Pierre.

Tema konferensi tahun ini yaitu “Transformasi Agro-Ekologis Kelapa Sawit: Menuju Pertanian yang Ramah Iklim dan Lingkungan”, mencerminkan urgensi sekaligus harapan.

BACA JUGA:El Nino Berdampak Pada Petani Sawit, Produksi TBS Sebulan Terakhir Terus Menurun

BACA JUGA:Musim Hujan Telah Tiba, Simak Nih Seputar Tanam Sawit dan Pemupukan

Urgensi karena dunia menghadapi ancaman nyata dari perubahan iklim dan lingkungan, serta harapan bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, dapat membangun sistem pertanian yang lebih tangguh, adil, dan lestari.

“Kami di sini untuk berdiskusi, bertukar pandangan, dan mencari solusi kolektif demi masa depan industri kelapa sawit yang lebih baik dan cerah. Kelapa sawit tidak hanya merupakan bagian penting dari perekonomian global tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan iklim dunia,” tambah Caliman.

Di tengah semakin besarnya tantangan perubahan iklim dan meningkatnya permintaan pangan global, transformasi di sektor kelapa sawit menjadi sebuah kebutuhan.

Industri tidak bisa lagi hanya fokus pada peningkatan produksi tetapi harus mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan agro-ekologi ke dalam setiap aspek pertanian kelapa sawit.

BACA JUGA:Sah, Indonesia Tetapkan Sendiri Harga CPO, Petani Meringis Harga Sawit Hampir Menyentuh Rp1.500 per Kg

BACA JUGA:Cara Paling Efektif Mengatasi Sawit yang Baru Ditanam Agar Tidak Dimakan Hama Tikus Tanah

Franky O. Widjaja, Chairman and CEO, Sinar Mas Agribusiness and Food menyatakan, percaya bahwa masa depan industri kelapa sawit bergantung pada inovasi berkelanjutan dan kolaborasi erat antara berbagai pihak.

Seperti Pemerintah, pelaku usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi, serta masyarakat.

"Kami telah berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik dalam pertanian berkelanjutan, serta melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem di sekitar kita," ujarnya.

Lebih lanjut Franky berujar, konferensi ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen semua pemangku kepentingan terhadap keberlanjutan.

BACA JUGA:Peremajaan Sawit Rakyat 100.000 Hektare Dimulai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: