Wamen PPPA Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha Makin Berdaya
![Wamen PPPA Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha Makin Berdaya](https://enimekspres.disway.id/upload/00bc8d1484055dc7a63bd56f6d6d2c14.jpg)
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan HUT ke-50 tahun dengan tema "Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas." Foto : Istimewa --
BACA JUGA:Beton Merah Putih Hadirkan Inovasi Beton Ramah Lingkungan Berteknologi Carbon Injection
Platform ini mencakup iMarketku (marketplace IWAPI), iAcademiku (pusat pembelajaran online gratis untuk anggota IWAPI), serta informasi lengkap mengenai organisasi IWAPI.
“Dengan adanya IWAPI DIGITAL, diharapkan para pengusaha perempuan dapat naik kelas dan memperluas jangkauan bisnis mereka, IWAPI juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan peningkatan ekonomi perempuan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan semangat inovatif, inklusif, dan kolaboratif, IWAPI siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Veronica Tan, dalam sambutannya mengungkapkan, dalam mendukung penguatan ekonomi perempuan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan ekosistem yang lebih inklusif bagi perempuan.
BACA JUGA:Bea Cukai dan TNI AD Perkuat Sinergi Bangun Negeri
BACA JUGA:Ketum DePA-RI: Advokat Harus Miliki Kemampuan Public Speaking
Ke depan menurut dia, tantangan seperti kebutuhan ekonomi yang mendesak, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia, dan eksploitasi tenaga kerja, masih kerap terjadi pada kaum perempuan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada generasi muda khususnya untuk kaum perempuan selaras dengan kebutuhan dunia kerja.
Vero menekankan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seharusnya memiliki tingkat penyerapan kerja hingga 80% setelah lulus.
Jika terdapat kesenjangan keterampilan, maka pelatihan tambahan harus diberikan agar mereka siap bersaing di pasar kerja.
BACA JUGA:Jenderal TNI (Purn) Dudung: Industri Pertahanan Sebagai Salah Satu Pilar Pencapaian PDB Nasional
BACA JUGA:Wamenperin: Makan Bergizi Gratis Dongkrak Industri Kecil Menengah
"Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Diperlukan disiplin, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar. Generasi muda harus dibekali dengan etika, karakter, dan keterampilan yang memadai," ulasnya.
"Jika seseorang tidak mampu menjaga kerapihan dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, maka akan sulit baginya untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: