Seri Mini-Dokumenter Karya Sutradara Martin Rustandi Tayang di TaiwanPlus
Suasana konferensi pers mini seri film dokumenter “Not Far from Home” tanggal 25 Januari 2025 di Indonesia Exhibition Centre, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei. Foto : Istimewa--
Tiga episode berikutnya, masing-masing bertajuk: Nita’s Voice, Pindy’s Craft dan Ela & Rick’s Journey.
BACA JUGA:Sah, Thariq dan Aaliyah Resmi Menjadi Suami Istri
Keseruan ala Indonesia
Dalam konferensi pers, awak media disuguhkan tayangan di tempat untuk episode 2 yang bertajuk Melati’s Move, yaitu kisah tentang seorang guru tari tradisional Indonesia, Melati, yang kini adalah guru tari di Taipei National University of Art (TNUA).
Pengambilan syuting dan editing dibuat sangat elegan dengan nilai seni kontemporer tinggi, yang menjadikannya berbeda dengan film dokumenter pada umumnya.
Selain itu, sutradara Martin Rustandi tidak lupa memasukkan “Keseruan ala Indonesia" yang terlihat asing dan ditampilkan dari imigran asal Indonesia di Taiwan dengan editing yang mendetail, termasuk latar lagu suara yang sarat suara gamelan kuno terpadu modern.
BACA JUGA:Demi Anak, Artis Tengku Firmansyah Rela Menjadi Tukang Las di Negara Orang!
Pemain utama dalam episode Melati’s Move, Ibu Melati, menyoroti bahwa para penari yang terlihat di atas pentas panggung mayoritas serba otodidak.
Panggung kegiatan diibaratkan sebuah “Rumah” yang bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dijadikan sebagai sebuah “Tujuan lokasi”.
Mereka yang tertarik untuk pentas akan rela menyediakan waktu untuk belajar menari tarian yang mungkin tidak pernah disaksikan saat mereka berada di Indonesia.
Saat Melati memberikan masukan tentang tarian tradisional, keterikatan Melati dengan para PMI yang belajar menari pun terbentuk, di mana tali silahturahmi antar WNI di Taiwan terus bergulir cepat seirama dengan jalannya waktu.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Ajak PASKI Kembangkan Potensi Seniman di Sumsel
Ada asa ada rasa, paduan unik suka duka dan ragam cerita latar belakang imigran Indonesia di Taiwan, di mana Melati menyebutkan bahwa tarian sangat mudah untuk dikembangkan, hanya melalui sebuah gerakan, dan ini akan memberikan efek besar dalam bidang pengembangan diri dan sosial masyarakat.
“Namun sayangnya, sebegitu kegiatan pentas digelar dan selesai, maka selesai pula ‘Rumah’ imigran Indonesia tersebut, dan para PMI akan berlanjut bertemu di ‘Rumah’ lainnya di masa yang akan datang,” ujar Melati.
Menurut Martin Rustandi, mini seri lima episode ini menyajikan eksplorasi yang penuh makna tentang pengalaman imigran Indonesia di Taiwan dan memberikan perspektif baru terhadap cerita-cerita imigran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: