Hari Statistik Nasional (HSN), Momentum Satu Data Indonesia

Kondisi tersebut secara sederhana juga dapat diartikan bahwa  terjadi penurunan harga secara rata-rata dibandingkan akhir tahun 2023.

Indikator terakhir yang akan dijelaskan adalah Kemiskinan.

BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Membentuk Perilaku dan Kecerdasan Anak Usia Dini

BACA JUGA:Penggunaan Metode Read Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Berdasarkan hasil perhitungan Maret 2024, persentase kemiskinan Kabupaten Muara Enim sudah menyentuh satu digit di angka 9,79 persen.

Angka tersebut mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 10,93 persen.

Hal tersebut cukup menandakan bahwa kondisi perekonomian masyarakat Kabupaten Muara Enim membaik dari tahun sebelumnya, sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.

Garis kemiskinan juga mengalami peningkatan dari 467.396 rupiah pada tahun 2023 menjadi 491.107 rupiah pada tahun 2024.

BACA JUGA:Komunikasi dalam Bingkai Disrupsi di Era Digital

BACA JUGA:Fenomena Pinjol dan Judi Online: Gagalnya Revolusi Mental?

Selain yang sudah dijelaskan sebelumnya, masih banyak indikator makro yang dihasilkan oleh BPS, seperti Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), dan sebagainya.

Data yang dihasilkan oleh BPS tentu saja dapat dimanfaatkan oleh pengguna, khususnya untuk Pemerintah Daerah dalam menentukan arah dan kebijakan yang tepat untuk pembangunan daerah tersebut.

BPS tidak hanya berperan sebagai penyedia data, namun juga sebagai pembina data.

Salah satu perwujudan dari kegiatan tersebut adalah pembinaan statistik sektoral kepada OPD atau instansi di lingkup pemerintahan daerah untuk meningkatkan literasi tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral, Metadata, dan Rekomendasi Statistik.

BACA JUGA:Degradasi Bandara SMB II Palembang “Tanggung Jawab Saya Mengembalikan Gelar Internasional”

Sumber: