Video Bullying di Tanjung Enim Viral, Polisi Selamatkan Masa Depan Pelajar Melalui Mediasi

Video Bullying di Tanjung Enim Viral, Polisi Selamatkan Masa Depan Pelajar Melalui Mediasi

Polsek Lawang Kidul memfasilitasi mediasi terkait permasalahan perkelahian atau perundungan atau bullying antar pelajar di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumsel. Foto : Humas Polres Muara Enim--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Setelah video bullying sempat viral, Polsek Lawang Kidul memfasilitasi mediasi terkait permasalahan yang melibatkan masa depan pelajar yang terjadi di Tanjung Enim, tepatnya di TPU Bangko Barat, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.

Insiden yang melibatkan pelajar SMP dan SMK di Kecamatan Lawang Kidul tersebut sempat mengundang perhatian publik setelah video kejadian tersebut beredar luas di media sosial.

Mediasi dilaksanakan di SMK Bina Mulya, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Lawang Kidul.

Mediasi ini dihadiri oleh sejumlah pihak, seperti dari Polsek Lawang Kidul ada Kanit Binmas Aiptu Ferry Susanto, Aipda Amrianto, Aipda Dodi Lasmana, Bripka Pajri Arianto, dan Bripka Oki.

BACA JUGA:Pelajar Berperan Aktif dalam Mencegah Bullying di Sekolah

BACA JUGA:Dugaan Kasus Bully Siswi SMP Negeri 3 Gelumbang Berakhir Damai

Selain itu, mediasi juga melibatkan korban dan para pelaku yang didampingi oleh orang tua masing-masing serta dewan guru dari sekolah.

Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kapolsek Lawang Kidul, Iptu KMS Erwin, menyampaikan bahwa mediasi tersebut merupakan tindak lanjut dari rekaman video yang viral dan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Mantan Kanit Pidus ini menegaskan pentingnya penanganan permasalahan ini melalui pendekatan yang melibatkan keluarga dan institusi pendidikan.

Mengingat para pelaku masih dalam usia pelajar dan dibawah umur.

BACA JUGA:Polres Muara Enim Sosialisasikan Bahaya Bullying di Sekolah

BACA JUGA:Pelaku Bully yang Viral di Media Sosial Diamankan Polres Muara Enim

Di mana dalam mediasi tersebut, kedua belah pihak, baik korban maupun pelaku akhirnya sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan masa depan para pelajar terlibat, yang masih membutuhkan bimbingan dan perhatian agar dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: