Judi Online: Musuh Utama Pelajar
Mutia Dwi Aprilia. Foto : DOK PRIBADI--
Depresi, kecemasan, dan gangguan tidur adalah beberapa contoh dampak psikologis yang sering dialami oleh para penjudi online, judi online juga dapat merusak hubungan sosial dan menyebabkan isolasi.
Ketergantungan pada judi dapat mengarah pada perilaku antisosial dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.
BACA JUGA:Soal Judi Online, Ini yang Akan Dilakukan Pemprov Sumsel dan OJK
Faktor yang Mendorong Pelajar Terlibat Judi Online
Faktor-faktor yang mendorong pelajar terlibat dalam judi online sangat beragam dan saling terkait.
Selain faktor internal seperti rasa ingin tahu, tekanan teman sebaya, dan masalah pribadi, faktor eksternal seperti kemudahan akses, iklan yang menarik, dan normalisasi judi di masyarakat juga berperan penting.
Kemudahan akses internet melalui perangkat seluler telah membuat judi online semakin mudah dijangkau oleh siapa saja, termasuk pelajar.
BACA JUGA:Jumat Curhat Polres Muara Enim, Warga Tanyakan Tentang Judi Online dan SIM
Iklan-iklan yang menjanjikan keuntungan besar dan sensasi yang menyenangkan juga turut mempengaruhi minat pelajar untuk mencoba judi online.
Selain itu, normalisasi judi di masyarakat, baik secara online maupun offline, telah menciptakan persepsi bahwa judi adalah aktivitas yang biasa dan dapat diterima, sehingga mengurangi stigma negatif terhadap perilaku ini.
- Peran media sosial: Media sosial berperan besar dalam menyebarkan informasi tentang judi online, termasuk promosi, testimoni dari pemain lain, dan komunitas judi online.
- Kurangnya pengawasan orang tua: Kurangnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas online anak-anak dapat meningkatkan risiko keterlibatan mereka dalam judi online.
- Kurangnya pengetahuan tentang bahaya judi: Kurangnya pengetahuan tentang dampak negatif judi online dapat membuat pelajar meremehkan risiko yang terkait dengan aktivitas ini.
Upaya Pencegahan Judi Online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: