Sejarah Panjang dan Kekayaan Alam Sumatera Selatan. Dari Kerajaan Sriwijaya Hingga Kini

Sejarah Panjang dan Kekayaan Alam Sumatera Selatan. Dari Kerajaan Sriwijaya Hingga Kini

Sejarah Panjang dan Kekayaan Alam Sumatera Selatan. Dari Kerajaan Sriwijaya Hingga Kini. Masjid Agung menjadi icon Kota Palembang yang merupakan ibukota Provinsi Sumsel.(foto ist)--

ENIMEKSPRES.CO.ID, SUMSEL---Provinsi Sumatera Selatan, yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, memiliki sejarah panjang yang kaya akan budaya, peninggalan sejarah, dan perubahan politik yang menggambarkan perkembangan wilayah ini dari masa ke masa.

Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Provinsi Sumatera Selatan telah mengalami sejumlah perubahan seiring berjalannya sejarah.

Pada abad ke-7 hingga ke-14 Masehi, daerah ini menjadi bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang terkenal di wilayah Nusantara.

Kekuatan besar Sriwijaya memengaruhi perdagangan, budaya, dan agama di wilayah ini.

BACA JUGA:Sah! Ini Besaran Biaya Haji 2024 M/1445 H dan Masa Pelunasan, Embarkasi Palembang Rp53 Juta, Jakarta Rp58 Juta

Pada abad ke-16, masuknya pengaruh Kesultanan Demak di Jawa membawa perubahan signifikan dalam lanskap politik Sumatera Selatan.

Wilayah ini menjadi bagian dari Kesultanan Palembang yang berkembang pesat di bawah kepemimpinan Sultan Abdurrahman.

Era Kolonial dan Penjajahan Belanda

Kedatangan bangsa Eropa, terutama Belanda, di abad ke-17 membawa perubahan besar di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Tak Perlu Merogoh Kocek Dalam-dalam, ini 5 Tips Mendapatkan Wajah Cantik Alami Bak Gadis Desa, Simak Disini!

Belanda mendirikan pos perdagangan di wilayah ini dan secara bertahap mengambil alih kendali penuh atas sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Sumatera Selatan.

Perlawanan terhadap penjajah Belanda terjadi dalam berbagai bentuk, dengan banyak tokoh dan pemimpin lokal yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan mereka.

Perjuangan Kemerdekaan dan Pembentukan Provinsi

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, perjuangan untuk mengusir penjajah Belanda berlanjut di Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: