Kenapa Tikus Jangan Dibunuh? Ini 2 Alasannya, Cukup Usir Pakai Daun Jeruk Nipis dan Kulit Jeruk, Ini Caranya
Cara mengusir tikus cukup menggunakan daun jeruk nipis dan kulit jeruk. Foto : Istimewa--
Kenapa Tikus Jangan Dibunuh? Ini 2 Alasannya, Cukup Usir Pakai Daun Jeruk Nipis dan Kulit Jeruk, Ini Caranya
ENIMEKSPRES.CO.ID - Bukan hanya meresahkan, hama tikus yang berkeliaran bahkan sampai masuk ke dalam rumah akan sangat membahayakan kesehatan seisi rumah.
Sebab, di dalam tubuh hama tikus itu terlalu banyak bakteri jahat yang dibawanya dari tempat-tempat kotor dan itu tentu saja rawan menempel ke bagian dalam rumah.
Karena geram dengan hama tikus itu, banyak yang mengambil jalan pintas dengan membunuhnya seperti meracun.
Padahal, meracun tikus sampai mati dinilai bukan cara yang baik untuk membasminya jika dipandang dari sisi relegius dan dari sisi ilmu kesehatan.
Kenapa? Karena tikus termasuk makhluk hidup yang juga memiliki hak yang sama dengan makhluk lain untuk hidup, hanya saja hak hidupnya jangan sampai membahayakan kehidupan dan kesehatan manusia.
Dilihat dari sisi ilmu kesehatan, tikus yang mati karena diracun malah akan menimbulkan masalah baru yaitu sebagai tempat bersarangnya bakteri baru.
Akan semakin menyulitkan jika tikus mati dalam rumah di tempat yang sempit dan sulit dijangkau, tentu saja di sana akan menjadi sarang bakteri baru.
Selain itu dan yang pasti, bau busuk yang menyengat akan lama hilang dari bangkai tikus yang mati.
BACA JUGA:Bagus dan Banyak Airnya! Begini Tips Memilih Jeruk Nipis Benar
Kemudian dalam panadangan agama, tikus itu termasuk makhluk Allah yang sengaja diciptakan, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat An-Nur Ayat 45 yang artinya:
“Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian lagi berjalan dengan dua kaki, sedangkan sebagian lagi yang lain berjalan dengan empat kaki, Allah menciptakan apa yang ia kehendaki, Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Kemudian dalam Al Quran Surat Hud Ayat 6 yang artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi ini melainkan Allah yang memberinya rezeki, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya, semua telah tertulis dalam kitab yang nyata (lauhil mahfuzh).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: