Selamat! 2 Desa di Sumsel Jadi Desa Energi Berdikari Pertamina, Energi Terbarukan Dukung NZE

Sehingga, katanya, dengan akses energi terbarukan ini, Pertamina bisa mensosialisasikan dan memahamkan masyarakat bahwa energi terbarukan itu penting dalam menunjang kehidupan di masyarakatt itu sendiri, utamanya di sektor ekonomi.

BACA JUGA:Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan

Fadjar Joko merinci, di Desa Kalijaran, Cilacap, energi terbarukan ini sangat memberikan manfaat bagi pertanian masyarakat setempat.

Energi terbarukan yang dapat menggerakkan irigasi persawahan ini akan mengatasi persoalan kekeringan saat di musim kemarau.

Begitu juga di Desa Semambu, Ogan Ilir, Sumsel, petani sangat butuh pasokan listrik dalam jumlah besar agar bisa bercocok tanaman pertanian.

Sedangkan di Desa Danau Shuji, Kabupaten Muara Enim, Sumsel pasokan listrik ini membantu menggerakkan usaha rakyat bidang hidroponik, pertanian organik, serta olahan herbal.

BACA JUGA:Plt Bupati Muara Enim Terima Penghargaan Inovasi Energi

Dan sumber energi bagi masyarakat Tanjung Karang di Aceh, dapat membantu kelancaran usaha bengkel doorsmeer difabel.

Katanya, sejak tahun 2019 program Desa Energi Berdikari Pertamina dijalankan, hingga kini sudah menghasilkan sebesar 143.250 watt peak bertenaga surya.

Sudah menghasilkan pula energi 605.000 meter kubik per tahun gas metana dan biogas, sudah 16.500 watt peak energi hybrid, 8.000 watt energi microhydro, serta 6.500 liter per tahun energi biodiesel.

Program ini juga, katanya, diharapkan akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk terus mengembangkan potensi bidang peranian dan ekonomi, seperti menggalakkan pelatihan.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Makin Serius Kembangkan Energi Terbarukan, Bagaimana Nasib Batu Bara?

Selebihnya, program Desa Energi Berdikari Pertamina untuk mendukung program pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Untuk mencapai NZE itu, Pertamina akan terus mendorong Sustainable Development Goals. (*)

Sumber: