Mengenal Istilah Residen, Afdeeling, Marga, Dusun dalam Pemerintahan di Sumsel hingga Bubar Tahun 1983
Istilah dalam pemerintahan di Sumsel. Foto : Istimewa--
Sistem dan istilah Afdeeling ini berlangsung sangat lama.
Diolah enimekspres.co.id dari berbagai sumber, sejak tahun 1872 hingga sekitar 1918 sistem dan istilah ini terus dipakai.
Contoh pembagian wilayah Afdeeling zaman Keresidenan Palembang yaitu, Afdeeling Palembang, Afdeeling Lematang Ulu dan Lematang Ilir, Afdeeling Komering Ulu, Ogan Ulu dan Enim, Afdeeling Tebing Tinggi.
Kemudian Afdeeling Rawas, Afdeeling Ogan Ilir dan Belida, Afdeeling Musi Ilir, Afdeeling Iliran dan Banyuasin, serta Afdeeling Komering Ilir.
Hingga sekitar tahun 1921, Afdeeling dari Keresidenan Palembang telah mengalami beberapa perubahan.
BACA JUGA:Cuma 2 Daerah Terjauh di Sumsel Ini yang Tersedia Transportasi Udara
Terakhir tinggal Afdeeling Hofdspaats Palembang yang wilayahnya terdiri dari Kota Palembang dan sekitarnya.
Kemudian Afdeeling Palembangsche Boevenlanden, ini meliputi wilayah Palembang Bagian Hulu, dan Palembang Hilir atau disebut istilah Afdeeling Palembangsche Benedenlanden.
Serta Afdeeling Komering Ulu dan Ogan Ulu yang perwakilannnya dipusatkan di Baturaja.
BACA JUGA:6 Daerah di Sumsel dengan Biaya Hidup Termurah, Silakan Pilih Mau Tinggal dan Menetap Dimana
3. Marga
Istilah Marga sekarang lebih tepat disebut dengan kecamatan.
Contoh pembagian Marga di Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim.
Di Kabupaten Ogan Ilir ada 13 Marga, yaitu Marga Pegagan Ilir Suku 1, Marga Pegagan Ulu Suku 2, Marga Pegagan Ilir Suku 2, Marga Rantau Alai, Marga Sakatiga, Marga Pemulutan, Marga Tanjung Batu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: