Cuma 2 Jam dari Palembang, Ada Wisata Religi Masjid dengan Dua Icon Memesona. Ke Sekayu Bisa Sekalian Mampir

ENIMEKSPRES.CO.ID, MUBA---Jaraknya cuma dua jam dari Kota Palembang atau sekitar 97 Km. Ada wisata religi yakni masjid Abdu Kadim yang terletak di Desa Epil, Kecamatan Lain, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). 

Masjid Abdul Kadim ini memiliki dua icon terkenal pertama kubah "emas”. Itu karenakan, setiap kubah dari masjid Abdul Kadim berornamen kekuning-kuningan. kedua icon kursi patah yang tinggi menjulang mencapai 9 meter.

Masjid Abdul Kadim ini adalah salah satu masjid termegah di Sumsel, bahkan juga Indonesia. Informasinya pembangunan masjid Abdul Kadim ini mencapai puluhan milyar.

Bagi kamu dari Palembang yang ingin ke Kota Sekayu Ibukota Kabupaten Muba. Kamu bisa sekalian mampir masjid Abdul Kadim yang berada di pinggir jalan raya Betung-Sekayu.

BACA JUGA:Bukan Pagaralam Ataupun Lubuklinggau, Ternyata Ini Daerah Terjauh di Sumsel

Masjid tersebut dibangun oleh Prof H Abdul Kadim asli Desa Epil yang sukses merantau dan berkarir di Jakarta, dengan profesi seorang konsultan.

Masjid Abdul Kadim dibangun sejak 2018 di atas lahan 1,1 hektar. Masjid Abdul Kadim berarsitektur mirip masjid Haga Sopia Turki, sementara pintu-pintunya mengikuti gaya masjid Nabawi Madinah.

Beragam ukiran kayu yang menghiasi masjid Abdul Kadim didatangkan langsung dari Jepara, Jawa Tengah.

Masjid Abdul Kadim ini memiliki bedug yang besar berukuran hampir dua meter lebih dengan panjang 3,5 meter dan  didatangkan langsung dari Cirebon, Jawa Barat.

BACA JUGA:Berjarak 6 Jam dari Palembang, Penduduknya Paling Sedikit. Tapi Jadi Tujuan Wisata Nomor 1 di Sumsel

Selain arsitektur yang megah, masjid Abdul Kadim ini memiliki keistimewaan atau ciri khas sendiri berbeda dengan masjid-masjid yang lain di Indonesia.

Di mana di halaman masjid Abdul Kadim, terdapat sebuah ornament kursi yang kaki kursinya patah satu. Kursi terbut berukuran besar dan tinggi yang mencapai 9 meter dan terbuat dari kayu unglen.

Di mana kursi yang patah satu kaki tersebut terkesan melambangkan bahwa kekuasaan yang tidak diimbangi dengan ketaqwaan, maka tidak akan sempurna.

Sumber: