PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Awalnya Akan Menerangi Pulau Jawa, Kini Dialihkan ke Pulau Sumatera, Ini Alasannya

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Awalnya Akan Menerangi Pulau Jawa, Kini Dialihkan ke Pulau Sumatera, Ini Alasannya

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 akan terangi Pulau Sumatera. Foto : esdm.go.id--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID -  Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 awalnya untuk menerangi Pulau Jawa, namun kini dialihkan untuk menerangi Pulau Sumatera.

Pengalihan tersebut ternyata ada alasannya.

Alasan tersebut terungkap pada 19 Oktober 2017 lalu di Kantor PLN Jakarta.

Ketika itu digelar penandatanganan amandemen Power Purchase Agreement (PPA) PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 berkapasitas 2X600 MW antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).

BACA JUGA:Kaffah Minta PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Serap Tenaga Kerja Lokal dan Prioritaskan Energi Listrik Muara Enim

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Bukit Asam dalam Program Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Ini 79 Daftar Posisinya

Ketika itu penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso bersama Direktur Utama PT Bukit Asam kala itu yang dijabat Arviyan Arifin, serta Chairman China Huadian Hongkong Company Ltd Fang Zheng.

Untuk diketahui, bahwa PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Procedur (IPP) konsorsium PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan China Huadian Hongkong Company Ltd.

Kemudian terjadi beberapa perubahan yang disepakati dalam amandemen PPA tersebut.

Antara lain, listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang semula akan dialirkan ke Pulau Jawa menggunakan High Voltage Direct Current (HVDC), menjadi dialirkan ke jaringan transmisi Sumatera menggunakan transmisi extra high voltage 500 kV (kilo Volt).

BACA JUGA:7 Fakta Tentang PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Nomor 5 Patut Diacungi Jempol

BACA JUGA:Jadwal Tes Lowongan Kerja PT Bukit Asam, Simak di Sini Agar Tidak Terlewat

Selanjutnya, PLN juga mengapresiasi atas kesediaan PT Bukit Asam dalam menurunkan harga jual listrik per kWh dari US$ 5 sen per kWh menjadi 4,78 sen per kWh.

Dirut PT Bukit Asam saat itu, Arviyan Arifin, mengatakan awalnya kontrak listrik PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 adalah US$ 5 sen, namun kemudian diturunkan menjadi sekitar US$ 4,78 sen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: